Akui Campur Tangan Rusia dalam Pemilu AS, Mantan Pengacara Bikin Trump Makin Terpojok
Merdeka.com - Mantan pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Michael Cohen, membuat pengakuan bahwa dia bersalah atas tuduhan baru yang ditujukan kepadanya pada Selasa (27/11). Dia mengungkapkan secara rinci bagaimana dia telah berbohong kepada Kongres tahun lalu untuk mendukung klaim Trump yang mengatakan tidak memiliki urusan dengan Rusia.
Atas pengakuan Cohen, hal ini dapat menciptakan resiko hukum tambahan bagi Trump karena saat ini presiden AS itu sedang diawasi oleh penasihat khusus Departemen Kehakiman, Robert Mueller, mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu presiden 2016 lalu.
Dilansir dari CNBC Jumat (30/11), kebohongan Cohen adalah terkait rencana yang dibatalkan untuk membangun Menara Trump di Rusia. Dia mengakui pada pengadilan federal di Manhattan pada Kamis (29/11), dalam pernyataan tertulis pada bulan Agustus 2017 yang dibuatnya tentang sejauh mana keterlibatan pribadi Trump dalam proyek itu guna untuk menyesatkan Kongres.
Cohen juga mengungkapkan bahwa dia berbohong dengan mengatakan kepada Kongres bahwa setiap kontak dengan warga negara Rusia oleh kampanye Trump atau Organisasi Trump semua sudah diakhiri sebelum Iowa Caucus.
"Saya membuat pernyataan tersebut konsiden dengan pesan politik Individu-1 dan kesetiaan kepada Individu-1," ucapnya kepada hakim.
Cohen telah mengatakan sebelumnya selama sidang pembelaannya bahwa Individu 1 yang disebutkan dalam dokumen pengisian yang diajukan terhadap dia adalah mantan CEO Trump Organization dan yang sekarang merupakan Presiden Amerika Serikat.
Sementara itu, Trump pekan lalu menanggapi serangkaian jawaban tertulis atas pertanyaan-pertanyaan dari Mueller, yang menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden. Menurut laporan ABC News pada Kamis, jawaban itu termasuk tanggapan atas pertanyaan tentang proyek Trump Tower di Rusia.
Jawaban tertulis Trump muncul setelah diketahui publik bahwa Cohen bekerja sama dengan penyelidikan Mueller di tengah-tengah pengakuan bersalah pertamanya pada bulan Agustus. Tuduhan sebelumnya termasuk penipuan pajak dan memfasilitasi pembayaran uang tunai sesaat sebelum pemilihan 2016 untuk wanita-wanita yang mengaku pernah berhubungan seks dengan Trump.
Pengakuan bersalah Cohen yang terbaru datang hanya beberapa hari setelah jawaban itu dikirim, hal itu segera memicu spekulasi oleh mantan Jaksa Agung Amerika Serikat, Preet Bharara, bahwa akun Cohen tentang keterlibatan Trump dalam proyek itu bisa bertentangan dengan apa yang dikatakan presiden kepada Mueller.
Konflik semacam itu dapat menimbulkan kemungkinan adanya tuduhan bahwa Trump berbohong pada penyelidik federal.
Trump sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa Cohen adalah orang yang lemah, yang berbohong untuk mendapatkan keringanan hukuman pidana.
"Dia orang yang lemah. Apa yang dia lakukan saat ini adalah untuk mengurangi hukuman," katanya sebelum berangkat ke Buenos Aires, Argentina.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaVladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaPutin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 WNI Diklaim Ikut Perang di Ukraina, Mabes TNI: Kita Tidak Mengenal Tentara Bayaran
ugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.
Baca SelengkapnyaWas-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaBule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaGelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya