Akibat serangan Taliban, Pakistan cabut moratorium hukuman mati
Merdeka.com - Pakistan hari ini mengumumkan akan mengakhiri moratorium hukuman mati terkait serangan Taliban di sekolah militer di Kota Peshawar, yang menewaskan 141 orang kemarin.
"Perdana menteri sudah menyetujui penghentian moratorium hukuman mati karena kasus serangan teroris," kata seorang pejabat di kantor perdana menteri, seperti dikutip kantor berita AFP dan dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (17/12).
Pada 2008 Pakistan memberlakukan moratorium hukuman mati.
Sedangkan Taliban Afganistan justru mengecam serangan itu dengan mengatakan pembunuhan terhadap warga tak berdosa bertentangan dengan ajaran Islam.
"Emirat Islam Afganistan selalu mengecam pembunuhan anak-anak dan orang tak bersalah," kata pernyataan Taliban Afganistan kemarin. Padahal mereka juga sering membunuh rakyat sipil.
"Pembunuhan sengaja terhadap orang tak bersalah, perempuan, dan anak-anak bertentangan dengan Islam dan setiap organisasi pergerakan harus menaati prinsip ini."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaToleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagi Anda yang merencanakan liburan, bisa mencatat tanggal merah bulan September 2023 ini.
Baca SelengkapnyaHadi juga menyoroti perihal situasi Kamtibmas selama bulan Ramadan berlangsung secara aman dan damai.
Baca SelengkapnyaJepang ternyata memiliki 72 musim setiap tahunnya. Yuk, simak ada musim apa saja!
Baca SelengkapnyaPenting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSuhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya