Ada Penyakit Bawaan, Pria 88 Tahun Meninggal Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Seorang pria Israel berusia 88 tahun meninggal di sebuah rumah sakit di Yerusalem kemarin, beberapa jam setelah dia disuntik vaksin Covid-19. Dokter menyebut kematian pasien itu karena sebelumnya dia punya masalah kesehatan.
Dilansir dari laman the Times of Israel, Selasa (29/12), pria itu baru saja menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech dan kemudian pingsan di rumah.
Petugas medis kemudian dipanggil ke rumahnya untuk membawa dia ke Rumah Sakit Hadassah Mount Scopus dan dokter kemudian menyatakan dia meninggal. Pihak rumah sakit tidak menyebut ada hubungan antara suntikan vaksin dengan kematiannya dan hanya mengatakan dia mengalami "kondisi kesehatan yang kronis, komplikasi dan kritis," tanpa merinci lebih jauh.
Ini adalah kasus kematian kedua yang dialami kaum lansia di Israel beberapa jam setelah mendapat vaksin Covid-19.
Senin lalu seorang pria 75 tahun mendapat suntikan vaksin di rumahnya di sebelah utara Beit She'an. Setelah menunggu selama satu setengah tahun di klinik, dia dibolehkan pulang dan mengaku merasa baik-baik saja. Tak lama setelah di rumah dia pingsan dan kemudian dinyatakan meninggal karena gagal jantung.
Kementerian Kesehatan mengatakan hasil penyelidikan awal mengindikasikan kematiannya tidak berhubungan dengan suntikan vaksin. Pria itu menderita kanker dan sakit jantung dan beberapa kali mengalami serangan jantung, kata pihak Kementerian Kesehatan.
Keluarga pria itu juga meminta kematiannya tidak dikaitkan dengan vaksin, kata media Israel.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan mengumumkan mereka tetap membentuk komite untuk menyelidiki kejadian itu.
Dalam kesempatan terpisah, seorang pria 46 tahun mengalami alergi penisilin setelah beberapa jam disuntik vaksin.
Vaksin Pfizer sendiri tidak dibuat dari virus corona yang berarti tidak mungkin seseorang bisa terjangkit Covid-19 dari penyuntikan vaksin. Vaksin ini dibuat dengan mengambil kode genetik virus corona untuk melatih sistem kekebalan tubuh mengenali protein di ujung mahkota permukaan virus. Sejauh ini tidak ada efek samping serius dalam pelaksanaan uji coba vaksin dan yang ada hanya dampak umum seperti demam, lesu, dan sakit di bagian tubuh yang disuntik.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sakit Hati, Pria di Makassar Berkali-kali Tikam Tetangganya hingga Tewas
Kasus penganiayaan berujung kematian ini dipicu karena pelaku sakit hati
Baca SelengkapnyaKondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaAwas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek
Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca Selengkapnya