80 Persen Lebih Kasus Covid-19 di AS Disebabkan Virus Corona Varian Delta
Merdeka.com - Virus corona varian Delta merupakan penyebab lebih dari 80 persen kasus Covid-19 baru di Amerika Serikat (AS), tapi vaksin yang telah mendapatkan otorisasi atau persetujuan memiliki lebih dari 90 persen efektivitas dalam mencegah rawat inap dan kematian.
Demikian disampaikan pakar penyakit menular ternama AS, Dr Anthony Fauci dalam sidang Senat AS pada Selasa.
Dalam sidang tersebut terjadi perdebatan sengit di mana Senator AS dari Partai Republik Rand Paul menuduh Fauci berbohong terkait Institut Kesehatan Nasional yang menyediakan dana untuk penelitian di Institut Virologi Wuhan China.
Senator dari Kentucky, yang pernah berdebat dengan Fauci dalam rapat dengar pendapat terkait pandemi, menuduh penelitian tersebut mungkin berperan dalam mengembangkan virus corona baru di Lab Wuhan.
Paul mengatakan kepada Fauci dalam sidang tersebut, jika dia ketahuan berbohong kepada Kongres, maka dia terancam hukuman lima tahun penjara berdasarkan KUHP AS.
Fauci, yang biasanya bersikap tenang dan diplomatis, kali ini menyerang balik.“Senator Paul, saya tidak pernah berbohong di hadapan Kongres, (dan) Anda tidak paham apa yang sedang Anda bicarakan,” tegasnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/7).
Perdebatan itu disertai dengan suara meninggi dan saling tunjuk jari.
Asal usul virus corona telah menjadi isu partisan yang memanas di AS, di mana Republik mendesak penyelidikan lebih jauh apakah virus itu dikembangkan di sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Pada akhir Mei lalu, Presiden Joe Biden meminta jajarannya menyelidiki asal usul virus dan melaporkan kembali hasilnya dalam waktu 90 hari. Teori yang lebih umum adalah virus berasal dari hewan, kemungkinan kelelawar, dan menular ke manusia.
Varian Delta yang lebih menular pertama kali ditemukan di India awal tahun ini. Sejak saat itu menjadi varian dominan di AS dan banyak negara lainnya. Varian ini telah terdeteksi di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.
Kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat rata-rata 239 per hari selama sepekan terakhir, hampir 48 persen lebih tinggi dari pekan sebelumnya, seperti disampaikan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Rochelle Walensky dalam sidang Senat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaSineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.
Baca SelengkapnyaZubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca Selengkapnya