60 Jurnalis internasional tewas selama 2014
Merdeka.com - Bekerja sebagai jurnalis memiliki resiko yang cukup besar, apalagi mereka yang meliput di daerah perang. Kejadian seperti menginjak ranjau hingga terkena peluru nyasar, bisa saja terjadi. Pada 2014 ini ada lebih dari 60 jurnalis internasional meninggal di medan perang.
Seperti jurnalis James Foley dan Steven Sotloff yang meninggal secara mengenaskan di Suriah karena dipenggal anggota kelompok Negara Islam irak dan Suriah (ISIS). Peristiwa itu sempat merebut perhatian dunia tentang bahayanya pekerjaan ini.
Menurut laporan Komite Perlindungan Jurnalis, kematian terakhir jurnalis di medan perang merenggut nyawa juru kamera Afganistan, Zubair Hatami yang meninggal Sabtu lalu akibat serangan Taliban di sebuah sekolah militer di Kota Peshawar, Pakistan.
Suriah mengalami perang sejak 2011 dan menjadi negara paling berbahaya bagi para kuli tinta selama tiga tahun terakhir. Sebanyak 17 jurnalis tewas dalam perang di negara ini pada 2014 sehingga total ada 79 jurnalis yang tewas dalam konflik yang ada, seperti yang dilansir dari situs Huffington Post, Selasa (23/12).
Organisasi perlindungan wartawan itu menyatakan empat jurnalis dan tiga pekerja media tewas dalam perang di Gaza. Lima lainnya tewas di Irak, dan lima jurnalis serta dua pekerja media di Ukraina juga meninggal.
Tahun lalu, Komite Perlindungan Jurnalis melaporkan, 70 wartawan tewas saat sedang menjalankan tugasnya.
"Menurut data kami, di daerah konflik para warga Barat menjadi target. Seperempat dari jurnalis yang tewas tahun ini semuanya anggota wartawan internasional," ujar juru bicara Komite Perlindungan Jurnalis.
Organisasi itu juga mengatakan kebanyakan para jurnalis tersebut malah menjadi penduduk di lokasi tempat meliput untuk melanjutkan kerja mereka.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara Termiskin di Dunia, Hanya Bisa Bertani untuk Makan Sehari-Hari
Laporan Global Finance Magazine mencatat negara ini sebagai negara paling miskin di dunia.
Baca Selengkapnya17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya
Hari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
11 Januari Hari Terima Kasih Internasional, Ini Sejarah dan Tujuannya
Peringatan ini dirayakan secara global, sebagai bentuk gerakan untuk terus menyebarluaskan budaya terima kasih.
Baca Selengkapnya7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?
Gurun di seluruh dunia memegang tempat unik sebagai lingkungan yang ekstrem, dengan luas tanah yang sangat besar dan suhu yang dapat mencapai tingkat tertinggi.
Baca SelengkapnyaKalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara
Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaTotal Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca Selengkapnya9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaJenis-jenis Artikel, Tujuan, Ciri, dan Strukturnya
Artikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.
Baca Selengkapnya