Merdeka.com - Mendengar kata penjara tentu akan tergambar sebuah tempat yang sempit, menyeramkan dan tak nyaman. Penjara ialah tempat para penjahat di hukum.

Tujuannya supaya penjahat-penjahat tersebut jera dan tak mengulangi perbuatannya lagi. Namun di beberapa negara, terdapat penjara yang dijuluki sebagai penjara tersadis. Apa yang bikin penjara tersebut sadis? Berikut rangkumannya.

Penjara Rikers Island

Penjara Rikers Island sangat legendaris dan cukup ditakuti di kota New York. Kabarnya, penyiksaan di penjara ini sangat mengerikan.

Bahkan sipir penjara pun takut melihat langsung kekerasan seperti pemukulan dan pembunuhan seolah-olah adalah hal biasa. Penjara Rikers Island dianggap yang paling ketat di dunia.

Penjara Bang Kwang

Penjara Bang Kwang di Thailand ini dikenal sebagai penjara tersadis karena identik dengan penyiksaan para narapidananya. Selain penyiksaan, para narapidana juga ditempatkan di sel kecil dan mereka harus berdesak-desak.

Selama tiga bulan masa hukuman, para narapidana harus menggunakan rantai borgol di kaki. Sedangkan untuk narapidana yang mendapatkan hukuman mati, hanya diberitahu beberapa jam sebelum dilakukan eksekusi yaitu dengan di bius mati.

Penjara San Quentin

Penjara San Quentin dikenal sebagai salah satu penjara tersadis di dunia. Di mana masalah kekerasan tidak pernah berhenti di dalamnya. Misalnya, pada tahun 2006, terjadi sebuah insiden, di mana terjadi sebuah serangan rasial yang mengakibatkan kurang lebih 100 narapidana luka-luka dan 2 orang meninggal.

Banyak pihak yang melaporkan bahwa penjara ini terlalu berbahaya ditempati. Penjara ini dikenal sebagai salah satu penjara tertua di dunia, di mana sudah berdiri sejak tahun 1852. Penjara yang berada di California ini dilengkap dengan kamar gas, tapi kamar tersebut tidak pernah digunakan. Untuk eksekusi mati, mereka lebih suka menggunakan suntikan mati.

Penjara La Sabaneta

Penjara La Sabaneta terkenal dengan banyak insiden kekerasan. Misalnya yang terjadi pada tahun 1994, di mana dalam insiden tersebut sekitar 108 napi tewas dan tepat setahun setelahnya yaitu pada tahun 1995 terjadi lagi, di mana sebanyak 196 napi tewas dan 624 napi terluka parah akibat kekerasan.