Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Bos paling dermawan rela bagi hartanya kepada karyawan

5 Bos paling dermawan rela bagi hartanya kepada karyawan Hamdi Ulukaya pemilik pabrik yoghurt Chobani bagi-bagi saham. ©2016 NYT/Alexandra Hootnick

Merdeka.com - Karyawan di belahan dunia manapun ingin sejahtera. Demikian pula para pemilik perusahaan. Namun kepentingan kedua pihak kerap berseberangan, sehingga berujung unjuk rasa atau aksi mogok. Seakan-akan hubungan bos dan buruh hanya bisa dilihat dari antagonisme, saling bermusuhan.

Padahal, ada solusi jalan tengah yang bisa diambil. Bos bisa tetap meraup profit tanpa mengorbankan hak karyawan, bahkan justru menambahnya dengan insentif-insentif lain. Contohnya langkah produsen Yoghurt Chobani di Amerika Serikat pekan lalu. Sang pemilik membagikan saham, sehingga seluruh karyawan mendadak jadi jutawan.

Solusi macam itulah yang diambil oleh lima bos perusahaan skala global yang sangat dermawan berikut. Mereka justru mengurangi jatah saham, memangkas gajinya sendiri, atau membiayai karyawan jalan-jalan ke luar negeri.

Para CEO ini tampaknya percaya satu hal: berinvestasi pada pekerja tak akan pernah menghasilkan kerugian. Jika karyawan bahagia, kinerja pun meningkat, perusahaan pun akan menikmati untungnya.

Penasaran siapa saja lima sosok bos yang sangat dicintai karyawannya itu? Berikut rangkumannya oleh tim merdeka.com:

Dan Price

Perusahaan Gravity Payments merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Dan Price. Pria muda, tampan, dan baik hati.

Pada April 2015, Price mengejutkan para pengusaha di dunia dengan memotong gajinya. Bukan karena perusahaan tersebut bangkrut, namun karena dia memang ingin meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

Dan Price mengumumkan pada 100 karyawannya siap memotong pendapatan dari Rp 13 miliar per tahun menjadi sekitar Rp 905 juta. Jatah bayarannya itu akan direalokasi untuk kebutuhan perusahaannya dan kesejahteraan pegawai. Ini masih ditambah dengan realokasi 80 persen keuntungan perusahaan untuk karyawan.

Gara-gara kebijakannya, beberapa karyawan mengaku mendapat kenaikan gaji hingga dua kali lipat dari sebelumnya. Seorang pegawainya yang berusia 21 tahun bahkan langsung berencana membeli rumah.

Simon Wolfson

Pemilik perusahaan ritel Inggris, Lord Simon Wolfson mengatakan dirinya mengerti betapa sulitnya para karyawan di perusahaannya hidup di tengah upah ritel yang tidak besar.

"Saya tidak bisa menjanjikan kita akan mengubah dunia dalam waktu semalam. Tanggung jawab utama saya yaitu untuk memastikan perusahaan tetap kuat secara finansial, dan bekerja secara kompetitif," katanya.

Dia mengatakan, dirinya akan meningkatkan upah karyawannya sebanyak lima persen pada Oktober 2015.

Peningkatan penjualan perusahaan dan kinerja para pegawai harus dibarengi dorongan yang kuat, salah satunya dengan kenaikan upah mereka.

"Jika kurang, saya akan merelakan gaji serta bonus saya untuk mereka," katanya.

Koo Yuen Kim

Pengusaha Koon Yuen Kim punya darah Singapura. Dia dikenal sangat royal pada para pegawainya. Dia memiliki perusahaan kosmetik bernama Perfect.

Pada Juni 2015, dia mengajak anak buahnya yang berjumlah 4.500 orang untuk piknik ke Belanda. Pelesir lima hari itu seluruhnya ditanggung perusahaan.

Saking banyaknya anak buah perusahaan China ini, hotel di Belanda tidak cukup menampung mereka. Bahkan media massa di Belanda sampai bikin liputan khusus aktivitas karyawan Perfect.

Ada yang pelesir di Kota Den Haag, ada yang menginap di Delft, sementara sebagian besar di Amsterdam. Media Belanda memperkirakan rombongan karyawan 'Perfect' ini membelanjakan 8 juta Euro (setara Rp 115 miliar) selama pelesir nyaris sepekan.

Rupanya, perusahaan kosmetik itu memang memberi uang saku senilai Rp 18 juta bagi setiap karyawannya selama di Negeri Kincir Angin. Pedagang suvenir di Rotterdam bernama Marijke Boom terkaget-kaget melihat betapa royalnya rombongan turis dari 'Perfect' itu.

Haruka Nishimatsu

Haruka Nishimatsu merupakan Direktur Utama Japan Airlines, maskapai penerbangan premium di Jepang. Sebagai pemimpin perusahaan terkenal, dia salah satu yang memilki prinsip cermat dalam menjalankan perusahaan yang dipimpinnya.

Namun, Haruka tidak pernah bertindak seperti bos. Dia menempatkan dirinya sebagai karyawan biasa.

Alih-alih memakai mobil super mewah, Haruka lebih memiliki berangkat kerja menggunakan kendaraan umum seperti bus.

Dia juga memiliki gagasan membentuk dana cadangan perusahaan sejak akhir 2014. Dana itu bersumber dari potongan gajinya serta direksi Japan Airlines lainnya.

Haruka berharap dana darurat itu dapat mencegah pengurangan karyawan, karena bisa digunakan sewaktu-waktu menambal biaya operasional jika laba perusahaan turun.

Hamdi Ulukaya

Pemilik pabrik yoghurt merek Chobani di Amerika Serikat membagikan 10 persen saham kepada seluruh karyawannya. CEO Hamdi Ulukaya menyatakan saham itu dibagi kepada lebih dari 2.000 karyawan tetap dari pelbagai tingkatan, proporsinya disesuaikan lama masa kerja mereka.

ABC news melaporkan, Rabu (27/4), saham itu bisa dijual oleh karyawan jika pabrik Chobani melantai di bursa saham atau dijual kepada investor lain.

Ulukaya, imigran asal Turki, mengaku tergerak membagikan sahamnya agar karyawan merasa memiliki perusahaan itu serta bisa bekerja lebih giat.

"Pemberian saham ini bukan hadiah melainkan ikrar bersama. Dengan demikian, karyawan akan membangun perusahaan ini sekaligus masa depan mereka," ujarnya.

"Chobani tidak akan bisa menjadi sebesar sekarang tanpa para karyawan," kata pria muslim berdarah Kurdi ini.

Pria 46 tahun itu datang ke Amerika Serikat tanpa uang sepeserpun. Dia menjajal semua pekerjaan, sampai akhirnya bisa memiliki cukup modal untuk mengajukan kredit lunak pada 2005 membangun pabrik yoghurt bercita rasa Yunani.

Surat kabar the New York Times memperkirakan aset Chobani bernilai USD 3 miliar. Seandainya sekarang perusahaan ini masuk bursa atau dijual, maka karyawan paling yunior akan memperoleh minimal USD 150 ribu (setara Rp 1,9 miliar). Sedangkan karyawan senior nilai sahamnya bisa mencapai USD 1 juta (Rp 13 miliar).

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.

Baca Selengkapnya
Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan

Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan

Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hoki Banget, Mahasiswa Baru Ini Langsung Dapat Kontrak Kerja sebagai CEO saat Sesi Tanya Jawab

Hoki Banget, Mahasiswa Baru Ini Langsung Dapat Kontrak Kerja sebagai CEO saat Sesi Tanya Jawab

Belum lama ini, viral video yang menunjukkan seorang maba beruntung yang langsung dapat beasiswa dan kontrak kerja.

Baca Selengkapnya
Sempat Bermasalah, 2 BUMN Ini Didemo Karyawan karena Pembayaran THR

Sempat Bermasalah, 2 BUMN Ini Didemo Karyawan karena Pembayaran THR

Pegawai BUMN ini demo lantaran perusahaan tidak memberikan THR yang menjadi hak karyawan.

Baca Selengkapnya
Ribuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal

Ribuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal

Setiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.

Baca Selengkapnya
Harapan Pekerja Tembakau ke Presiden Terpilih: Jangan Kecilkan Hati 230.000 Tenaga Kerja

Harapan Pekerja Tembakau ke Presiden Terpilih: Jangan Kecilkan Hati 230.000 Tenaga Kerja

Ketiga pasangan calon Capres dan Cawapres, diharapkan memiliki tekad dan komitmen untuk tidak mengecilkan hati serta nasib para pekerja di IHT.

Baca Selengkapnya
Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.

Baca Selengkapnya
Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya

Gaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya

Gaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.

Baca Selengkapnya