4 teror pembela Bali Nine kepada WNI di Australia
Merdeka.com - Keputusan Pemerintah Indonesia untuk mengeksekusi Duo Bali Nine rupanya membuat Pemerintah Australia marah. Hal itu terbukti dari ancaman-ancaman yang mereka berikan.
Beberapa kemarahan Australia ditunjukkan dalam ancaman seperti menarik duta besar mereka dari Indonesia, kemudian mereka juga berencana boikot pariwisata Indonesia, lalu mereka meminta Pemerintah Indonesia untuk memikirkan masalah bantuan kemanusiaan yang telah diberikan.
Rupanya, selain pemerintah, beberapa warga mereka juga menyesalkan keputusan Pemerintahan Joko Widodo yang menghukum mati kedua warga negara negaranya.
Aksi protes mereka ditumpahkan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia yang berada di Australia. KJRI di sana mendapat serangkaian ancaman dari sebelum hingga sesudah proses hukuman mati terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan terjadi.
Ancaman teror yang ditujukan bagi warga negara Indonesia (WNI) dan Pemerintah Indonesia amat beragam. Mulai dari balon darah hingga air keras.
Berikut empat ancaman warga Australia bagi WNI yang berhasil dirangkum merdeka.com:
Balon darah di KJRI Sydney
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Sydney Australia, memperoleh teror pada Selasa (3/3), pukul 6 pagi tadi waktu setempat. Tercapat beberapa balon pecah, mencecerkan cairan merah di halaman depan kantor perwakilan diplomatik RI tersebut. Sempat dikira darah, ternyata cairan tersebut adalah cat warna merah.
"Sejumlah balon berisi cairan ditemukan dan dilemparkan oleh seseorang ke halaman depan KJRI. Salah satunya pecah dan mencecerkan cairan merah," ujar keterangan tertulis yang diterima merdeka.com dari Kementerian Luar Negeri, Maret lalu.
Teror 'balon darah' tersebut langsung dilaporkan ke polisi. "Polisi setempat sudah datang ke KJRI Sydney dan memasang garis polisi di gerbang."
Dari informasi CCTV, pelaku teror balon berisi cat merah ini adalah seorang perempuan. Dia mendatangi halaman KJRI Sydney kemarin malam pukul 22.30.
Sebelum teror balon ini, KJRI Sydney pernah dipasangi spanduk protes pada Februari lalu. Intinya juga memprotes hukuman mati kepada dua pentolan Bali Nine.
Bubuk putih di KBRI Canberra
Sebuah paket mencurigakan diterima Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ibu Kota Canberra. Paket yang berisi bubuk putih tersebut dikirim ke bagian penerimaan surat.
Temuan ini langsung menggerakkan tim khusus antiteror Austalia (Hazmat) ke KBRI, Senin, (5/4), pukul 10.45 waktu setempat.
"Paket berisi bubuk putih itu telah ditangani untuk tindakan lanjutan, analisa lebih rinci akan memakan waktu beberapa jam kedepan," ungkap Detektif Sersan Dave Turner.
KBRI di Canberra kini tengah dijaga ketat oleh Tim Hazmat. Jalanan dari dan menuju KBRI hingga berita ini diturunkan, ditutup untuk sementara.
"Sesuai standar pencegahan maka pemblokiran jalan sementara harus dilakukan," ungkap kepolisian setempat.
Otoritas setempat tidak mau berspekulasi mengenai motif si pelaku, pelakunya sendiri masih belum diketahui. Kejadian ini diduga kuat sebagai bentuk protes atas penembakan duo Bali Nine yang terjadi di Indonesia pekan lalu.
WNI diancam disiram air keras di Sydney
Warga Indonesia di Australia merasa terancam dengan adanya surat kaleng yang mampir ke kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney. Pasalnya, si pengirim surat kaleng tersebut mengatakan akan menyiram orang-orang Indonesia di Australia dengan air keras.
Staf KJRI yang berada di Marouba yang menerima surat tersebut pada Selasa siang, mengatakan telah melaporkan surat tersebut pada polisi lokal, dan Polisi Federal Australia.
Surat tersebut tidak ada alamat pengirimnya, dan isinya merupakan ancaman serius yang dapat membahayakan warga Indonesia di sana.
 "Mereka bermaksud menimbulkan luka, dan menyakiti warga Indonesia. Hal ini sangat mengkhawatirkan," ujar juru bicara KJRI.Â
Dalam surat yang dikirim si pelaku jelas tergambar perasaan dendam yang mendalam atas kematian dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dalam hukuman mati akibat kasus pengedaran narkoba.
3 KJRI di Australia diancam bubuk putih
Kemarin (27/5), sejumlah Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Australia diteror bubuk putih. Bubuk putih tersebut  dikhawatirkan paket itu merupakan bubuk virus anthrax yang biasa dilakukan kelompok teroris.Â
"Bubuk putih yang ditemukan di kantor konsulat Perth dan Melbourne sudah dinyatakan tidak berbahaya. Untuk bubuk putih yang ditemukan di Sydney masih diselidiki," ujar juru bicara Kepolisian Federal Australia (AFP).
Sebelum tiga KJRI itu mendapat teror bubuk putih, KBRI di Ibu Kota Canberra sudah kena ancaman serupa. Paket berupa bubuk putih itu tiba-tiba ada di ruang penerimaan surat. Polisi segera dipanggil, tapi hasil laboratorium menunjukkan tidak ada substansi berbahaya di dalamnya.
AFP berjanji meningkatkan pengamanan di setiap gedung perwakilan Indonesia.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi
WN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi
Baca SelengkapnyaAnies Unggul di Marroco, Prabowo di Yunani dan Ganjar di Australia
Hasil tersebut dibacakan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi perhitungan suara di Kantor KPU RI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tantang Timnas Indonesia Kalahkan Australia: Besok Menang, Kita Bicara Bonus
Timnas Indonesia akan menghadapi Australia di babak 16 Piala Asia
Baca Selengkapnya5 Pelaku Pengeroyokan hingga Tewas di Bali Ditangkap, Tersangka Mengaku Salah Sasaran
Kelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Bali Adukan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu
Timnas AMIN menduga ada kecurangan penggelembungan suara yang dilakukan oleh paslon lainnya di Bali
Baca Selengkapnya5,3 Juta WNA Kunjungi Bali Sepanjang 2023 dan 337 Dideportasi
Terdapat 340 orang yang diberi tindakan administratif oleh imigrasi Bali. Di mana 337 orang dideportasi
Baca SelengkapnyaKasus Narkotika di Bali Meningkat pada 2023, 100 WNA Ditangkap
Kasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca Selengkapnya