Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks, Unggahan Sebut Vaksin AstraZeneca Dibuat Tahun 2018

CEK FAKTA: Hoaks, Unggahan Sebut Vaksin AstraZeneca Dibuat Tahun 2018 Ilustrasi Vaksin AstraZeneca/Oxford. ©Reuters

Merdeka.com - Sebuah unggahan memperbincangkan tahun pembuatan vaksin Covid-19 AstraZeneca dan tersebar di media sosial. Pengunggah menyebut vaksin itu dibuat tahun 2018 atau sebelum munculnya Covid-19.

hoaks astrazeneca dibuat tahun 2018twitter

"AstraZeneca Covid-19, 10 vial box. For those who cannot see, manufacture date shown is 2018.07.15 (July 25, 2018)." tulis pengunggah informasi, disertakan foto bungkus vaksin berwarna hijau.

Penelusuran

Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Dipastikan informasi menyebut vaksin AstraZeneca dibuat tahun 2018 adalah hoaks.

Dalam artikel Reuter Fact Check berjudul "Fact Check-The Oxford/AstraZeneca COVID-19 vaccine was not created in 2018" pada 29 Juli 2021 dijelaskan kemasan yang beredar di media sosial berbeda dengan bungkus vaksin AstraZeneca yang asli.

Juru Bicara AstraZeneca membantah kabar itu. Dia menegaskan, tahun 2018 bahkan perusahaannya belum membuat vaksin AstraZeneca.

Dia menambahkan ada seseorang yang sengaja memanipulasi gambar. Sehingga foto itu sudah diedit secara total.

"Tanggal pada foto kemasan vaksin AstraZeneca berbeda warna dari font lainnya. Warna font di sini lebih variatif dan tidak ada pantulan cahaya," kata Dr Thorsten Beck, peneliti di Humboldt-Elsevier Advanced Data.

Dr Thorsten Beck menambahkan urutan nomor yang dicetak dalam foto itu sedikit miring dibandingkan dengan lipatan kemasan.

"Kedua bukti itu dapat diartikan sebagai kecurigaan awal terhadap manipulasi citra. Perbandingan font juga terlihat pada tanggal yang tertulis pada gambar (perbandingan '1' pada 2018 dan '10 botol multidosis'). Namun, kualitas gambar yang buruk membuat analisis menjadi sulit," kata dia.

"Penyelidikan ke produsen mengungkapkan bahwa kemasan mencantumkan informasi tanggal kedaluwarsa (ditandai sebagai 'EXP'), bukan tanggal produksi. Oleh karena itu, informasi tanggal pada kemasan, yang dapat dilihat pada gambar, kemungkinan besar dapat dianggap palsu," tambahnya.

Seperti diketahui, Vaksin Oxford/AstraZeneca menerima persetujuan pertama dari Badan Pengatur Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) pada Desember 2020.

Kesimpulan

Informasi menampilkan kemasan disebut pembungkus vaksin AstraZeneca sudah dibuat sejak tahun 2018 adalah hoaks. Jubir AztraZeneca menyebut pada 2018, belum ada pembuatan vaksin. Kemudian tulisan tanggal dalam kemasan yang beredar di media sosial, diduga hasil edit foto.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya