CEK FAKTA: Hoaks, Situs Daftar Barang Lelang Pegadaian
Merdeka.com - Beredar pesan SMS berisi informasi yang menawarkan daftar barang Pegadaian yang tidak ditebus pelanggan. Pesan tersebut juga menyertakan sebuah tautan situs www.galeri24online.cf.
"Bpk/ibu Kami P.e.g.a.d.a.i.a.n menwrkn barang yg tdk ditebus berupa: Perhiasan-emas,hp-android/iphone,jam-tangan, dll. klik: www.galeri24online.cf."
kominfoPenelusuran
Dilansir dari laporan hoaks Kominfo, PT Pegadaian (Persero) mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak melakukan lelang secara online.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero) R. Swasono Amoeng Widodo mengatakan, lelang barang jaminan yang jatuh tempo dilakukan secara langsung di Kantor Cabang Pegadaian, bazar, atau pameran.
Transaksi lelang dilakukan secara langsung sehingga nasabah dapat memilih dan meneliti barang yang akan dibeli. Setelah terjadi kesepakatan harga, baru dilakukan pembayaran.
Amoeng juga menambahkan bahwa Pegadaian tidak pernah menjual barang jauh di bawah harga pasar. Oleh karena itu, penawaran harga yang tidak wajar biasanya merupakan tindak penipuan, pemalsuan, atau barang tersebut adalah hasil kejahatan.
Kesimpulan
Klaim situs daftar barang lelang dari Pegadaian adalah hoaks. Faktanya, PT Pegadaian (Persero) tidak melakukan lelang secara online. Tapi, dilakukan secara langsung di Kantor Cabang Pegadaian, bazar, atau pameran.
Referensi
https://www.kominfo.go.id/content/detail/37643/hoaks-daftar-barang-pegadaian-yang-tidak-ditebus/0/laporan_isu_hoaks
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim MURI memberikan penghargaan kepada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali sebagai capres
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaJangan langsung percaya, periksa kebenaran informasi yang kita terima dengan memeriksa sumber informasi resmi.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika KPU telah mengubah format debat tanpa dihadiri pendukung atau penonton.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca Selengkapnya