CEK FAKTA: Hoaks PKS Kampanyekan Satu Istri Tidak Cukup
Merdeka.com - Beredar sebuah foto seorang perempuan sedang memegang bendera bergambar logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam bendera yang dipegang perempuan tersebut terdapat tulisan;
"2 Anak Cukup 1 Istri Tidak Cukup"
©FacebookPenelusuran
Hasil penelusuran terkait foto PKS kampanyekan satu istri tidak cukup adalah hasil suntingan. Dilansir dari periksafakta.afp, foto yang sebenarnya menunjukkan acara kampanye PKS untuk pemilihan umum tanggal 17 April 2019.
Dalam video yang diunggah ke akun YouTube PKSTV pada tanggal 20 Januari 2019, menunjukkan gambar dari kampanye partai tersebut di provinsi Jawa Barat, tak jauh dari ibukota Jakarta.
Judul video itu adalah: "Emak Emak Heboh Ikut Flash Mob PKS Rangkapan Jaya Baru." Rangkapan Jaya Baru, lokasi kampanye tersebut, adalah kelurahan di kota Depok, di provinsi Jawa Barat.
Di detik 0:07 video terlihat foto para wanita, dengan dua diantaranya seperti yang ditampilkan foto di postingan Facebook.
©YouTubeSpanduk yang dipegang mereka memiliki angka "8" yang besar di sebelah logo PKS. Angka “8” merujuk kepada nomor urut PKS di surat suara pemilihan legislatif. Di bagian kanan atas gambar di video tersebut terlihat tagar "#2019PilihPKS".
Video lain yang menunjukkan foto yang sama diunggah ke YouTube oleh akun Zaky Al Hamzah pada tanggal 26 Desember 2018. Foto itu muncul pada menit ke-1 detik dari total durasi 3 menit 56 detik.
©YouTubeKesimpulan
Klaim foto kampanye PKS bertuliskan 2 Anak Cukup 1 Istri Tidak Cukup adalah tidak benar. Faktanya, foto yang sebenarnya menunjukkan acara kampanye PKS dan foto itu telah dimanipulasi dari foto asli yang tidak menyebut soal poligami.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaBerikut momen haru seorang polisi peluk foto sang Ibu yang telah tiada saat sudah sukses.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaBeredar klaim MURI memberikan penghargaan kepada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali sebagai capres
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika KPU telah mengubah format debat tanpa dihadiri pendukung atau penonton.
Baca Selengkapnya