CEK FAKTA: Hoaks Pemuda Myanmar Harus Ikut Wajib Militer
Merdeka.com - Informasi pemuda Myanmar harus ikut wajib militer beredar di media sosial. Informasi tersebut dikaitkan dengan kondisi Myanmar yang sedang memanas. Informasi diunggah dengan menyertakan stasiun televisi milik pemerintah Myanmar MRTV-4. Seolah-olah pengumuman tersebut resmi dikeluarkan pemerintah.
FacebookPenelusuran
Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel AFP Fact Check berjudul "Myanmar TV did not announce obligatory military service for all adults" pada 20 Mei 2021, dijelaskan bahwa stasiun televisi tersebut tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu.
Saluran televisi MRTV-4 biasanya menyiarkan program hiburan, seperti The Voice dan MasterChef. MRTV-4 memang pernah menyiarkan berita, namun sehari setelah kudeta, tayangan berita resmi ditutup pada 2 Februari 2021.
Tak hanya itu saja, halaman Facebook MRTV-4 juga belum pernah memposting konten apa pun sejak 4 Februari 2021.
Bahkan sebelum MRTV-4 berhenti menayangkan siaran berita, belum ada program berita pada pukul 24.00 waktu setempat, seperti yang disebutkan dalam postingan media sosial tersebut.
Jika dilihat dari jadwal siaran berita pada 31 Januari 2021 atau saat kabar wajib militer beredar, siaran berita disiarkan pada pukul 05:20, 07:30, 13:00, dan 22:00.
Seperti diketahui, saluran televisi milik pemerintah Myanmar, seperti MWD dan MRTV, biasanya mempublikasikan program harian di aplikasi Telegram. Alasannya, karena Facebook dan Youtube sudah menghapus akun media mereka dan dilarang mengunggah informasi di akun mereka.
Hingga 20 Mei 2021, MWD maupun MRTV belum menyiarkan pengumuman tentang wajib militer.
Kesimpulan
Informasi pemuda Myanmar harus ikut wajib militer adalah hoaks. Hingga saat ini, Pemerintah Myanmar belum pernah mengeluarkan pengumuman tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca Selengkapnya