CEK FAKTA: Hoaks 59 Jemaat Gereja Tewas Usai Minum Dettol Demi Cegah Corona
Merdeka.com - Beredar sebuah artikel berjudul "59 Orang Jemaat Gereja Tew4s Minum Dettol demi Cegah C0R0NA". Dalam artikel tersebut, terlihat seseorang yang sedang meminum cairan antiseptik merek Dettol. Artikel tersebut beredar di media sosial Facebook.
KominfoPenelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, artikel berjudul "59 Orang Jemaat Gereja Tew4s Minum Dettol demi Cegah C0R0NA" adalah tidak benar atau hoaks. Dalam artikel yang dimuat medcom.id berjudul "59 Jemaat Gereja Tewas Setelah Meminum Dettol demi Cegah Korona Hoaks, Ini Faktanya" pada Selasa 31 Maret 2020, dijelaskan bahwa foto itu diambil tahun 2016, sebelum adanya pandemi Covid-19.
Dilansir dari opindia.com, artikel tersebut berasal dari pemberitaan situs kenya-today.co.ke. Pada artikel itu, disebutkan bahwa seorang pemuka agama di Afrika Selatan Rufus Phala dari Gereja Kristen Rohani AK di Makgodu, Limpopomade, Afrika Selatan, membujuk para pengikutnya untuk percaya bahwa mereka dapat menangkal ancaman virus korona baru oleh desinfektan yang harus diberikan secara oral.
Bagi mereka yang sudah mengidap penularan mematikan, pastor membujuk mereka untuk percaya bahwa disenfektan dapat menyembuhkan mereka dari covid-19. Phala mengaku hal itu merupakan pesan dari tuhan. Belakangan, situs kenya-today.co.ke menarik pemberitaan tersebut. Situs opindia.com juga tidak bisa memastikan adanya 59 kematian dari persitiwa tersebut. Tidak ditemukan sumber kredibel menguatkan klaim tersebut.
Penjelasan serupa juga dimuat dalam artikel food.detik.com berjudul "Viral 59 Orang Tewas Setelah Minum Disinfektan, Ini Faktanya" pada Minggu (29 Maret 2020).
Dalam artikel tentang 59 jemaat meninggal dan 4 orang kritis setelah minum cairan disinfektan belum terverifikasi kebenarannya. Pasalnya, sampai saat ini belum ada media kredible di Afrika yang mengangkat berita tersebut, lapor Opindia.com.
Sementara soal foto yang beredar, disebutkan bahwa foto tersebut adalah foto lama, sehingga semakin menimbulkan kecurigaan atas kabar tersebut.
Meskipun kabar ini belum terverifikasi, tetapi sebelumnya Pendeta Rufus juga pernah dilaporkan meminta jemaatnya untuk meminum cairan disinfektan dari merek Jik. Namun, itu dilakukan oleh Pendeta Rufus pada 2016 dan 2018 silam.
Pendeta Rufus sempat mengklaim bahwa cairan disinfektan tersebut adalah darah Yesus. Di daerah tempat tinggalnya, Pendeta Rufus disebut bahwa dirinya memiliki kekuatan misterius.
Ia mengatakan mampu mengubah cairan disinfektan menjadi darah Yesus setelah membacakan mantra. Phala berusaha untuk melegitimasi metodenya dengan mengutip sebuah cerita di dalam Alkitab di mana Yesus memberikan anggur kepada jemaatnya untuk diminum, memberi tahu mereka bahwa itu adalah darahnya.
Sementara di tahun 2016 hal tersebut dilakukan kembali oleh Pendeta Rufus dengan meminta jemaat meminum disinfektan Dettol. Menurutnya, itu dapat menyembuhkan mereka dari berbagai penyakit.
Kemudian, Pendeta Rufus baru menyadari bahwa cairan disinfektan berbahaya jika dikonsumsi manusia.
Kesimpulan
Foto tentang 59 jemat gereja yang minum cairan Dettoluntuk sembuhkan Virus Corona adalah tidak benar. Foto ini diambil pada tahun 2016, sebelum terjadi pandemi Covid-19.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiduga, terbakarnya tiang listrik saat hujan deras itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek. Api sempat berkobar dan menyala cukup besar.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah terjatuh ke dalam sela peron di Stasiun Manggarai.
Baca Selengkapnya