Beredar Kabar Anggota Polres Jeneponto Mogok Kerja, Polda Sulsel Pastikan Hoaks
Merdeka.com - Sebuah informasi beredar menyebut sejumlah personel Kepolisian Resor Jeneponto melakukan aksi mogok usai penyerangan dan perusakan beberapa hari lalu. Informasi tersebut langsung dibantah Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel, Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan pihaknya mengetahui terkait beredarnya informasi sejumlah personel Polres Jeneponto mogok kerja. Narasi informasi yang beredar di WhatsApp Grup tersebut menyebutkan pos penjagaan di Mapolres Jeneponto dan Posko Operasi Ketupat 2023 dalam kondisi tidak ada orang berjaga.
"Dalam narasi di grup WhatsApp itu menuliskan 'Semua Anggota Polres Mogok Kerja, Penjagaan Kosong, Posko Ops Ketupat Kosong, dan mereka beramai-ramai keluar group WA Polres Jeneponto, dan Wakapolres Jeneponto berusaha meredam kekesalan anggotanya'," tuturnya.
Komang menyebut informasi itu tidak benar alias hoaks. Ia menegaskan Polda Sulsel sudah melakukan kroscek secara langsung di Jeneponto.
"Kami tegaskan bahwa berita yang beredar tidak benar atau Hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Diharapkan masyarakat tidak terprovokasi oleh berita berita yg menyesatkan," tegas mantan Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Komang menilai munculnya informasi hoaks tersebut karena ada pihak-pihak yang ingin membenturkan dan menyangkutpautkan masalah sebelumnya dengan TNI.
"Dengan adanya berita yang beredar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan itu, ingin membenturkan TNI dengan Polri," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya