Polisi Ungkap Kronologi Meninggalnya Lina: Jatuh Tengkurap Usai Salat
Merdeka.com - Meninggalnya Linaperlahan-lahan menemukan titik terang. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui kronologi meninggalnya Lina.
Dilansir dari liputan6.com Saptono menjelaskan detik-detik Lina meninggal dunia.
Jatuh Tengkurap Usai Salat
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan dari keterangan TKP Lina ditemukan dalam kondisi tengkurap usai salat subuh.
"Dari keterangan di TKP, bahwa Ibu Lina habis selesai salat subuh ditemukan sudah dalam kondisi jatuh tengkurap, dalam kondisi tidak sadar," kata Kombes Pol Saptono Erlangga saat menjadi narasumber di program acara Apa Kabar Indonesia Malam yang ditayangkan di channel YouTube Talk Show tvOne pada 10 Januari 2020.
Dikroscek dengan Saksi-saksi
Fakta tersebut merupakan gambaran umum yang didapatkan kepolisian terkait penyebab meninggalnya Lina mantan istri Sule.
"Gambaran umum tentunya di saat peristiwa kejadian, bagaimana Ibu Lina waktu jatuh, pada posisi bagaimana. Ini tentunya suatu gambaran yang kita kroscek dengan saksi-saksi yang ada di tempat waktu kejadian," Kombes Pol Saptono.
Jenazah Lina Diautopsi
Sebelumnya untuk mengetahui meninggalnya Lina, polisi membongkar makam Lina di TPU Sekelimus, Kamis (9/1) dan melakukan autopsi. Setelah diautopsi, jasad Lina kembali dikebumikan di TPU Nagrog di hari yang sama. Polisi menyatakan butuh waktu, selambat-lambatnya dua pekan untuk menganalisis autopsi Lina.
Teddy Diperiksa Polisi
Kemudian pihak polisi sudah memeriksa suami Lina, Teddy untuk dimintai keterangan. Hingga saat ini, Teddy sudah tiga kali diperiksa oleh pihak kepolisian. Kata Teddy, ponselnya disita dan ia pun banyak mendapat pertanyaan dari pihak kepolisian.
"Sekarang hati ketiga. Hari pertama saya diperiksa dari bagian IT dari handphone. Hari kedua diperiksa pakai pertanyaan, hari ketiga juga banyak ditanya-tanya juga," kata Teddy.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor akan diterapkan hingga Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaAda beberapa situasi yang menjadi syarat pengajuan pengawalan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi menyiapkan pengaturan arus lalu lintas jika terjadi kemacetan akibat ramainya pengunjung Taman Margasatwa Ragunan
Baca Selengkapnya