212 THE POWER OF LOVE yang terinpirasi aksi demo 212, seperti apa ceritanya?

Merdeka.com - Sejak 9 Mei lalu, bioskop tanah air kembali diwarnai film karya anak negeri. Kali ini 212 THE POWER OF LOVE yang sudah dinanti banyak pihak. Film yang terinspirasi dari aksi bela Islam 212 itu dibintangi aktor-aktris yang sudah punya nama seperti Fauzi Baadilla dan Meyda Sefira.

212 THE POWER OF LOVE menceritakan Rahmat, seorang jurnalis di Majalah Republik yang punya sifat dingin dan cenderung sinis. Gara-gara itu Rahmat nyaris tak punya banyak teman. Satu-satunya teman baiknya adalah Adhin yang berprofesi sebagai seorang fotografer.

Suatu hari Rahmat mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia yang membuatnya pulang ke Ciamis, setelah 10 tahun merantau. Rahmat punya alasan di masa lalu yang membuatnya tak pernah pulang. Ia dan sang ayah, Ki Zainal, memang tidak akur karena beliau menganggap Rahmat adalah anak yang pengecut dan tidak bertanggung jawab. Di kampung halamannya, Rahman bertemu lagi dengan Yasna, sahabatnya saat kecil yang ternyata masih dikaguminya hingga kini.

212 The Power of Love © Warna Pictures

Setelah jenazah ibunya dimakamkan, Rahmat berniat balik ke Jakarta. Tapi tiba-tiba ia dapat kabar ayahnya, Ki Zainal, akan melakukan konvoi bersama para santri dari Ciamis untuk mengikuti aksi pada tanggal 2 Desember 2016. Rahmat pun berusaha untuk menggagalkan niat ayahnya, karena khawatir aksi tersebut akan memicu kerusuhan serta menimbulkan korban jiwa seperti peristiwa aksi 98.

212 THE POWER OF LOVE akan memberikan jawaban apakah usaha Rahmat untuk mencegah sang ayah berhasil atau tidak. Buat yang penasaran apakah Rahmat akan baikan dengan Ki Zainal juga bisa diperoleh di sini. Begitu juga dengan kelanjutan hubungan Rahmat dan Yasna.

Apakah 212 THE POWER OF LOVE ini mampu memenuhi ekspektasi penonton? Cukup mendalamkah pesan-pesan yang coba disampaikannya? Kamu harus menemukan sendiri jawabannya dengan menonton film ini.

Sumber: KapanLagi.com