Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Yoweri Kaguta Museveni

Profil Yoweri Kaguta Museveni | Merdeka.com

Yoweri Kaguta Museveni adalah Presiden Uganda sejak tahun 1986. Museveni lahir di Ntungamo,Uganda Barat 15 Agustus 1944. Sejak kecil, Museveni tinggal bersama ayah tirinya Amos Kaguta, yang bekerja sebagai gembala ternak dan ibunya, Esteri Kokundeka di Ntungamo. Museveni kecil belajar di Sekolah Dasar Kyamate. Setamatnya dari Sekolah Dasar Kyamate, Museveni melanjutkan sekolahnya di Sekolah Ntare. Pada tahun 1967, Museveni berangkat ke Tanzania untuk masuk ke Universitas Dar es Salaam. Disana, Museveni menekuni ilmu di bidang ekonomi dan ilmu politik. Beberapa tahun kemudian, masih berstatus sebagai mahasiswa, Museveni membentuk Front Revolusioner Mahasiswa Afrika, sebuah kelompok aktivis dan memimpin sebuah delegasi mahasiswa ke wilayah Frelimo di Mozambik untuk mendapatkan latihan gerilya. Setelah menyelesaikan studinya di universitas, pada tahun 1970, Museveni bergabung dengan Dinas Intelijen Militer Presiden Milton Obote. Pada tahun 1971 ketika Mayjen Idi Amin melakukan kudeta dan berhasil merebut kekuasaan, Museveni melarikan diri ke Tanzania dengan para pengungsi lainnya, termasuk presiden yang tergulingkan. Pada bulan September 1972, para pengungsi yang umumnya terdiri dari suku Lango dan Acholi mulai menyiapkan kekuatan dan menyerang Amin di Uganda dari Tanzania. Namun serangan ini tenyata gagal dan para pemberontak berhasil dipukul mundur. Situasi para pemberontak ini dipersulit oleh perjanjian perdamaian yang isinya melarang kaum pemberontak menggunakan wilayah Tanzania untuk melakukan agresi terhadap Uganda. Pada tahun 1973, Museveni keluar dari partai oposisi utama dan kemudian Front untuk Keselamatan Nasional (FRONASA).

Pada tahun 1979, kelompok-kelompok pemberontakan kecil yang berada di Tanzania bergabung membentuk Front Pembebasan Nasional Uganda (UNLF). Bersama dengan tentara Tanzania, pasukan ini melakukan serangan balasan dan berhasil menggulingkan rezim Amin. Pemilihan umum pun segera dilakukan untuk mengisi kekosongan pemimpin setelah ditinggal Amin. Dalam pemilihan umum kali ini, Obote yang sebelumnya telah digulingkan keluar sebagai pemenang dan kembali menjadi presiden. Pemilihan umum ini sempat diklaim berjalan tidak jujur dan terjadi banyak kecurangan didalamnya. Museveni bersama para pendukung-pendukungnya yang berada di pedesaan daerah selatan dan barat daya membentuk Tentara Perlawanan Rakyat (PRA) dan merencanakan pemberontakan terhadap rezim kedua Obote, yang populer dikenal sebagai "Obote II". Pemberontakan ini dimulai dengan serangan ke instalasi militer di distrik Mubende tengah pada 6 Februari 1981. Seteleh melalui serangkaian perang yang panjang, rezim Obote II berhasil digulingkan. Pada Juli 1985, Amnesti Internasional memperkirakan bahwa rezim Obote telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 300.000 warga sipil di seluruh Uganda. Pelanggaran hak-hak asasi khususnya sangat jelas terjadi di daerah Uganda tengah yang dikenal sebagai Segitiga Luwero. Milton Obote juga dituduh NRA bertanggung jawab atas pelanggaran hak-hak asasi di kalangan suku Luwero.

Pada tanggal 29 Januari 1986, secara resmi Museveni diangkat sumpah sebagai Presiden. Jika rezim sebelumnya yang berkuasa di Uganda dicirikan oleh korupsi, sektarianisme dan ketidakmampuan untuk memulihkan ketertiban dan mendapatkan legitimasi rakyat maka Museveni harus menghindari pengulangan kesalahan-kesalahan ini apabila pemerintahannya tidak ingin mengalami nasib yang sama. Museveni tetap menjabat sebagai presiden hingga tahun 2011, setelah dia dua kali memenangkan pemilihan umum yang diadakan tahun 2001 dan pada tahun 2006. Museveni tetap dilantik sebagai presiden Uganda walaupun sebelumnya pada pemilihan umum tahun 2001 dia sempat melakukan hal yang kurang baik yakni melemparkan tuduhan tindakan kriminal atas lawan politiknya, Kizza Besigye.

 

 

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Yoweri Kaguta Museveni

  • Alias

    Yoweri Museveni

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Ntungamo, Uganda

  • Tanggal Lahir

    1944-08-15

  • Zodiak

    Leo

  • Warga Negara

  • Ayah

    Amos Kaguta

  • Ibu

    Esteri Kokundeka

  • Istri

    Janet Museveni

  • Biografi

    Yoweri Kaguta Museveni adalah Presiden Uganda sejak tahun 1986. Museveni lahir di Ntungamo,Uganda Barat 15 Agustus 1944. Sejak kecil, Museveni tinggal bersama ayah tirinya Amos Kaguta, yang bekerja sebagai gembala ternak dan ibunya, Esteri Kokundeka di Ntungamo. Museveni kecil belajar di Sekolah Dasar Kyamate. Setamatnya dari Sekolah Dasar Kyamate, Museveni melanjutkan sekolahnya di Sekolah Ntare. Pada tahun 1967, Museveni berangkat ke Tanzania untuk masuk ke Universitas Dar es Salaam. Disana, Museveni menekuni ilmu di bidang ekonomi dan ilmu politik. Beberapa tahun kemudian, masih berstatus sebagai mahasiswa, Museveni membentuk Front Revolusioner Mahasiswa Afrika, sebuah kelompok aktivis dan memimpin sebuah delegasi mahasiswa ke wilayah Frelimo di Mozambik untuk mendapatkan latihan gerilya. Setelah menyelesaikan studinya di universitas, pada tahun 1970, Museveni bergabung dengan Dinas Intelijen Militer Presiden Milton Obote. Pada tahun 1971 ketika Mayjen Idi Amin melakukan kudeta dan berhasil merebut kekuasaan, Museveni melarikan diri ke Tanzania dengan para pengungsi lainnya, termasuk presiden yang tergulingkan. Pada bulan September 1972, para pengungsi yang umumnya terdiri dari suku Lango dan Acholi mulai menyiapkan kekuatan dan menyerang Amin di Uganda dari Tanzania. Namun serangan ini tenyata gagal dan para pemberontak berhasil dipukul mundur. Situasi para pemberontak ini dipersulit oleh perjanjian perdamaian yang isinya melarang kaum pemberontak menggunakan wilayah Tanzania untuk melakukan agresi terhadap Uganda. Pada tahun 1973, Museveni keluar dari partai oposisi utama dan kemudian Front untuk Keselamatan Nasional (FRONASA).

    Pada tahun 1979, kelompok-kelompok pemberontakan kecil yang berada di Tanzania bergabung membentuk Front Pembebasan Nasional Uganda (UNLF). Bersama dengan tentara Tanzania, pasukan ini melakukan serangan balasan dan berhasil menggulingkan rezim Amin. Pemilihan umum pun segera dilakukan untuk mengisi kekosongan pemimpin setelah ditinggal Amin. Dalam pemilihan umum kali ini, Obote yang sebelumnya telah digulingkan keluar sebagai pemenang dan kembali menjadi presiden. Pemilihan umum ini sempat diklaim berjalan tidak jujur dan terjadi banyak kecurangan didalamnya. Museveni bersama para pendukung-pendukungnya yang berada di pedesaan daerah selatan dan barat daya membentuk Tentara Perlawanan Rakyat (PRA) dan merencanakan pemberontakan terhadap rezim kedua Obote, yang populer dikenal sebagai "Obote II". Pemberontakan ini dimulai dengan serangan ke instalasi militer di distrik Mubende tengah pada 6 Februari 1981. Seteleh melalui serangkaian perang yang panjang, rezim Obote II berhasil digulingkan. Pada Juli 1985, Amnesti Internasional memperkirakan bahwa rezim Obote telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 300.000 warga sipil di seluruh Uganda. Pelanggaran hak-hak asasi khususnya sangat jelas terjadi di daerah Uganda tengah yang dikenal sebagai Segitiga Luwero. Milton Obote juga dituduh NRA bertanggung jawab atas pelanggaran hak-hak asasi di kalangan suku Luwero.

    Pada tanggal 29 Januari 1986, secara resmi Museveni diangkat sumpah sebagai Presiden. Jika rezim sebelumnya yang berkuasa di Uganda dicirikan oleh korupsi, sektarianisme dan ketidakmampuan untuk memulihkan ketertiban dan mendapatkan legitimasi rakyat maka Museveni harus menghindari pengulangan kesalahan-kesalahan ini apabila pemerintahannya tidak ingin mengalami nasib yang sama. Museveni tetap menjabat sebagai presiden hingga tahun 2011, setelah dia dua kali memenangkan pemilihan umum yang diadakan tahun 2001 dan pada tahun 2006. Museveni tetap dilantik sebagai presiden Uganda walaupun sebelumnya pada pemilihan umum tahun 2001 dia sempat melakukan hal yang kurang baik yakni melemparkan tuduhan tindakan kriminal atas lawan politiknya, Kizza Besigye.

     

     

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya