Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Yoshida Goro

Profil Yoshida Goro, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Yoshida Goro lahir di Hiroshima pada tahun 1900. Dia datang ke Tokyo sebelum menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya dan magang di sebuah perusahaan kamera. Disana dia bertugas untuk memperbaiki dan renovasi film kamera dan proyektor. Selama paruh kedua tahun 1920, ketika Yoshida berumur 20 tahun, dia sering bepergian ke Shanghai, Cina untuk keperluan pekerjaan.

Di Shanghai, Yoshida menemukan kamera model Leica yang dianggap sebagai kamera kelas super. Sekembalinya ke Jepang, Yoshida yang berkeinginan untuk membuat kameranya sendiri, mencoba membongkar kamera Leica untuk melihat bagian-bagian yang ada didalamnya. Namun dia dibuat terkejut setelah mengetahui bahwa di dalam kamera Leica tidak ada item khusus seperti berlian atau semacamnya.

Yang ada justru adalah bagian-bagian yang terbuat dari kuningan, alumunium, besi dan karet. Mengetahui hal ini, Yoshida marah karena dia berfikir bagaimana bahan yang bernilai murah itu disatukan ke dalam sebuah kamera dan dijual dengan harga yang terlalu tinggi. Akhirnya beserta adik iparnya, Uchida Saburo dan didanai oleh teman dekat Saburo, Yoshida melakukan riset mengenai kualitas kamera agar bisa membuat kamera yang berkualitas. Pada bulan Juni 1934, Yoshida bersama Saburo mengeluarkan prototype  kamera pertama mereka yang diberi nama Kwanon. Nama ini diambil dari nama dewa dalam agama Budha.

Dia juga memberi nama lensanya dengan nama Kasyapa, yang diambil dari nama salah satu murid Budha, Mahakasyapa. Selanjutnya, prototype kamera buatan Yoshida ini dikembangkan oleh Saburo yang bekerja sama dengan Nippon Kogaku Kogyo (Industri Lensa Jepang untuk Perusahaan Nikon). Seiring dengan berkembangnya teknologi, Kwanon yang akhirnya berubah nama menjadi Canon ikut melejit, memantapkan dirinya menjadi kamera terbaik. Meningkatnya popularitas Canon, berbanding terbalik dengan apa yang di alami Yoshida Goro, tak banyak yang dapat diketahui darinya. Bahkan ada beberapa pihak mengatakan bahwa Canon telah melupakan Yoshida sebagai penemunya. Yoshida Goro akhirnya wafat di usia 93 tahun pada tahun 1993 di Jepang. 

 

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Last update: 11:00 13/11/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Yoshida Goro

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Budha

  • Tempat Lahir

    Hiroshima

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

    Jepang

  • Saudara

    Uchida Saburo

  • Biografi

    Yoshida Goro lahir di Hiroshima pada tahun 1900. Dia datang ke Tokyo sebelum menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya dan magang di sebuah perusahaan kamera. Disana dia bertugas untuk memperbaiki dan renovasi film kamera dan proyektor. Selama paruh kedua tahun 1920, ketika Yoshida berumur 20 tahun, dia sering bepergian ke Shanghai, Cina untuk keperluan pekerjaan.

    Di Shanghai, Yoshida menemukan kamera model Leica yang dianggap sebagai kamera kelas super. Sekembalinya ke Jepang, Yoshida yang berkeinginan untuk membuat kameranya sendiri, mencoba membongkar kamera Leica untuk melihat bagian-bagian yang ada didalamnya. Namun dia dibuat terkejut setelah mengetahui bahwa di dalam kamera Leica tidak ada item khusus seperti berlian atau semacamnya.

    Yang ada justru adalah bagian-bagian yang terbuat dari kuningan, alumunium, besi dan karet. Mengetahui hal ini, Yoshida marah karena dia berfikir bagaimana bahan yang bernilai murah itu disatukan ke dalam sebuah kamera dan dijual dengan harga yang terlalu tinggi. Akhirnya beserta adik iparnya, Uchida Saburo dan didanai oleh teman dekat Saburo, Yoshida melakukan riset mengenai kualitas kamera agar bisa membuat kamera yang berkualitas. Pada bulan Juni 1934, Yoshida bersama Saburo mengeluarkan prototype  kamera pertama mereka yang diberi nama Kwanon. Nama ini diambil dari nama dewa dalam agama Budha.

    Dia juga memberi nama lensanya dengan nama Kasyapa, yang diambil dari nama salah satu murid Budha, Mahakasyapa. Selanjutnya, prototype kamera buatan Yoshida ini dikembangkan oleh Saburo yang bekerja sama dengan Nippon Kogaku Kogyo (Industri Lensa Jepang untuk Perusahaan Nikon). Seiring dengan berkembangnya teknologi, Kwanon yang akhirnya berubah nama menjadi Canon ikut melejit, memantapkan dirinya menjadi kamera terbaik. Meningkatnya popularitas Canon, berbanding terbalik dengan apa yang di alami Yoshida Goro, tak banyak yang dapat diketahui darinya. Bahkan ada beberapa pihak mengatakan bahwa Canon telah melupakan Yoshida sebagai penemunya. Yoshida Goro akhirnya wafat di usia 93 tahun pada tahun 1993 di Jepang. 

     

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

    Last update: 11:00 13/11/2013

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya