Bahagia ada 'rental' bola di redaksi merdeka

Merdeka.com - Lupakan sejenak hingar bingar kasus Ahok, safari politiknya Presiden Jokowi sampai isu pergantian Panglima TNI. Awak redaksi punya jurus jitu untuk melepas penat. Caranya sederhana, tapi membuat bahagia.

Malam itu, ruang redaksi terasa berbeda. Sorak-sorai terdengar seperti berada di stadion sepakbola. Sembilan penggawa Tebet ternyata sedang bertaruh gengsi dalam permainan Pro Evolution Soccer (PES).

Tentu kita punya aturan main agar tidak mengganggu teman-teman lain sedang bekerja. 'Rental' dibuka Senin sampai Jumat, pukul 20.30 WIB. Kalau Sabtu dan Minggu bebas, dari pagi ketemu malam silakan. Tapi khusus yang libur kerja loh ya.

Peluit ditiup. Pertandingan pertama dilakoni Wisnoe 'Rakitic' versus Eko 'Hazard'. Pertandingan memakai sistem gugur. Eko (Chelsea) angkat koper duluan usai ditaklukan Wisnoe (Barcelona), 1-2.

"Rekan-rekan ini masalah mental," kata Wisnoe seraya mengangkat dua tangannya merayakan kemenangan. "Ini soal pengalaman," timpal Zul, putra asli Depok, Senin (14/11).

Laga berikutnya mempertemukan Yandi 'Sanchez' (Arsenal) dan Zul 'Luiz' (PSG). Dua karib dari tim video harus 'saling bunuh'. Suara masing-masing pendukung tak henti-hentinya terdengar.

Zul harus mengakui ketangguhan Yandi, kalah dengan skor tipis 1-0. Laga ketiga derbi Manchester. Didi 'Herrera' (MU) takluk 0-1 oleh Agil 'Silva' lewat gol semata wayang Kun Aguero.

Berikutnya giliran Faiq 'Bale' (Madrid) bertemu Opik 'Bonuci' (Juventus). Faiq menang dengan skor meyakinkan 3-0. Wisnoe harus melakoni laga kedua di babak penyisihan. Dia melenggang setelah mengalahkan Inter-nya Angga 'Icardi'.

Di semifinal Yandi bertemu Agil, sedangkan Wisnoe berhadapan dengan Faiq. Setelah melewati duel sengit, Arsenal dan Real Madrid bertemu di laga puncak. Di luar prediksi, Faiq biasa dijuluki 'anak rental' terjungkal.

"Saya menang 3-1," kata Yandi lajang asal Kota Kembang. Jebolan Universitas Pasundan itu mengukir sejarah, menjadi yang pertama juara game bola di merdeka.com.

"Waktu kecepatan jadi enggak bisa ngatur (formasi). Bawaannya jadi nafsu," kilah Faiq, warga Citayam.

Tentu ini bukan soal menang atau kalah. Bagi kami, bisa tertawa bersama sungguh luar biasa. "Suasana boleh panas, tapi pikiran kita harus tetap waras," begitu pesan bijak Kang Wisnoe.