Profil
Willy Brandt
Willy Brandt terlahir sebagai Karl Herbert Frahm pada tanggal 18 Desember 1913 di Lübeck, Jerman Utara. Ia mulai menjadi serang sosialis pada akhir tahun 1920. Pada tahun 1933, ia mengubah namanya dan melarikan diri ke Norwegia untuk menghindari penangkapan oleh NAZI. Setelah penaklukan Jerman atas Norwegia pada tahun 1940, ia melarikan diri ke Swedia di mana ia tinggal sampai tahun 1945. Willy Brandt kembali ke Jerman setelah Perang Dunia II. Pada 1948, ia memulai karir politiknya dengan memegang berbagai kantor dalam Partai Sosial Demokrat (SPD) dan menjadi anggota parlemen Jerman.
Nama Willy Brandt pertama mendunia ketika ia menjadi walikota Berlin Barat pada tahun 1957 sampai 1966. Ini adalah waktu yang sangat menegangkan, karena pembangunan Tembok Berlin yang dimulai pada tahun pada 1961. Pada awal 1960-an, Brandt adalah tokoh terkemuka di Partai Demokrat Sosial dan juga menjadi kandidat untuk kanselir. Ia tidak berhasil dalam pemilu tahun 1961 dan 1965, tetapi ia akhirnya menjadi wakil kanselir dan menteri luar negeri dalam pemerintahan koalisi 1966.
Pada tahun 1969, Brandt terpilih kanselir dan mempertahankan pos dalam pemilihan umum 1972. Kebijakan utamanya disebut 'Ostpolitik',yaitu mencoba untuk menjalin hubungan lebih dekat antara Jerman Barat dan Jerman Timur serta memperbaiki hubungan dengan Polandia dan Uni Soviet. Di Jerman, 'Ostpolitik' itu kontroversial, tetapi pada tahun 1971 Brandt dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian untuk karyanya tersebut.
Pada bulan April 1974, salah satu asisten pribadi Brandt ditangkap karena menjadi mata-mata Jerman Timur. Brandt pun mengambil tanggung jawab dan mengundurkan diri pada bulan berikutnya. Brandt tetap menjadi ketua SPD sampai 1987 dan juga ketua kehormatan sampai kematiannya. Beliau adalah anggota Parlemen Eropa dari 1979-1983. Pada tahun 1977, ia diangkat sebagai ketua komisi internasional yang menghasilkan Brandt Report, menyerukan perubahan drastis atas sikap masyarakat internasional terhadap pembangunan di Negara Dunia Ketiga. Pada akhir 1989, Brandt adalah salah satu pemimpin sayap kiri pertama di dalam perpolitikan Jerman yang secara terbuka mendukung reunifikasi kedua bagian Jerman. Brandt meninggal dunia di dekat Bonn pada tanggal 8 Oktober 1992.
Oleh: Swasti