Yordania 'naksir' produk senjata buatan Pindad
Merdeka.com - Pemerintah Yordania menindaklanjuti rencana kerja sama dengan PT Pindad melalui pertemuan antara perusahaan BUMN tersebut dengan pemimpin Biro Rancangan dan Pembangunan King Abdullah II atau King Abdullah II Design and Development Bureau (KADDB).
Dirut PT Pindad, Abraham Mose telah bertemu dengan Pemimpin Eksekutif (CEO) KADDB, Kolonel Ghazi Magableh guna membahas lebih lanjut rencana kerja sama yang telah ditetapkan sebelumnya. "Sudah saatnya rencana kerja sama antara dua negara sahabat, Indonesia dan Yordania dalam industri pertahanan dan keamanan segera diwujudkan," ujar Abraham seperti dilansri Antara, Rabu (30/11).
Rencana kerja sama tersebut disampaikan oleh Ketua KADDB Brigjen Atef Al Tal setelah melihat secara langsung produk-produk unggulan PT Pindad yang dipamerkan pada pameran industri pertahanan dan keamanan Sofex ke-11 pada Mei 2016 di Amman.
Pada pameran tersebut PT Pindad memamerkan Senapan Serbu 2 (SS2 V4 HB & SS2 V5 Comando), pistol G2 Elite dan G2 Combat, senapan sniper (SPR2 dan SPR3), dan senapan anti teror PM2. PT Pindad juga memajang beberapa model produk kendaraan taktis andalannya yakni panser anoa, kendaraan taktis komodo, dan 'tank boat' atau kapal tank.
Selain itu, PT. Pindad juga melakukan uji coba senjata dan amunisi di Pusat Pelatihan Operasi Khusus atau King Abdullah II Special Operation Training Center (KASOTC).
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Yordania, Teguh Wardoyo mengatakan pameran Sofex 2016 membuka jalan bagi kerja sama yang lebih antara antara kedua negara, khususnya di bidang industri pertahanan dan keamanan.
"Partisipasi PT Pindad pada pameran industri pertahanan dan keamanan Sofex 2016 yang diselenggarakan di Amman, Yordania, bulan Mei lalu menjadi pembuka jalan bagi terciptanya kerja sama yang lebih konkret antara Indonesia dan Yordania, khususnya antara PT Pindad dan KADDB," kata Teguh.
Kolonel Ghazi Magableh mengatakan KADDB mempunyai beberapa keunggulan dalam produk-produk yang dihasilkan, demikian pula produk PT Pindad yang juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh produk KADDB.
"Untuk itu, sinergi antara kedua belah pihak diharapkan dapat saling melengkapi guna memenuhi kebutuhan pasar industri pertahanan dan keamanan baik di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika maupun kawasan lainnya," imbuhnya.
Guna segera mewujudkan kerja sama saling menguntungkan antara kedua belah pihak, Abraham Mose mengundang KADDB melakukan kunjungan ke Indonesia guna melihat secara langsung produk-produk PT. Pindad sekaligus melakukan uji coba senjata-senjata unggulan dan kendaraan-kendaraan taktis yang diproduksi perusahaan tersebut.
PT Pindad dan KADDB tengah menyusun kerja sama yang saling menguntungkan tersebut dalam dokumen nota kesepahaman, dan apabila memungkinkan akan ditandatangani pada pameran industri pertahanan dan keamanan IDEX yang akan diselenggarakan di Abu Dhabi pada Februari 2017.
KADDB yang didirikan pada tahun 1999 merupakan Badan Usaha Milik Negara yang independen dalam Angkatan Bersenjata Yordania dan tengah berupaya menjadi pusat penelitian pertahanan dan keamanan di Timur Tengah selain terus menghasilkan produk-produk militer yang berkualitas.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret Pensiunan Jenderal Kopassus Bertemu Menteri Pertahanan Arab, Gagah Pakai Kacamata Hitam
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaLidah Pangkostrad TNI AD Dimanjakan Rawon Spesial Buatan Prajurit: Buka Warung Kita Ya
Momen Pangkostrad TNI AD mencicipi hidangan rawon spesial buatan prajurit Markas Yonif 501, Madiun, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Nasib Gedung Pemerintah Saat Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara
Ini menyusul, rencana pemerintah untuk memindahkan usai Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 nanti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaKisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara
Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak
Baca SelengkapnyaBawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Tinggi Ketimbang Pilpres 2024
Potensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKejar Produksi dan Tanam dua kali, Kementan Bantu Petani di Sukabumi Irigasi Perpompaan
Sebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
Baca SelengkapnyaPerusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan
Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaKompaknya Jenderal Non Akpol Tugas Bareng Adiknya Mayjen TNI, Ada Momen HP Sang Kakak Diintip
Potret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca Selengkapnya