YLKI: Pengaduan konsumen sektor perbankan paling banyak di 2017
Merdeka.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan pihaknya menerima pengaduan paling banyak dari konsumen untuk pelayanan sektor perbankan.
"Hingga November 2017, YLKI menerima 301 pengaduan tertulis, belum termasuk pengaduan secara daring. Pengaduan sektor perbankan menduduki posisi teratas, yaitu 24 persen," kata Tulus yang dihubungi di Jakarta, Selasa.
Tulus mengatakan pengaduan untuk sektor perbankan menempati posisi tertinggi selama enam tahun terakhir. Hal itu menunjukkan pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum optimal.
"Bisa dikatakan OJK belum berhasil meningkatkan performa dan kinerja sektor perbankan dan layanan finansial di Indonesia," tuturnya.
Setelah sektor perbankan, posisi kedua pengaduan tertinggi ditempati sektor ketenagalistrikan sebanyak 14 persen dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai teradu.
Khusus untuk sektor ketenagalistrikan, Tulus menyoroti wacana penyederhanaan tarif listrik yang menimbulkan kegaduhan pada akhir 2017.
"Masyarakat konsumen listrik panik wacana tersebut diduga hanya menjadi kedok untuk menaikkan tarif listrik. Masyarakat khawatir karena saat ini tarif dasar listrik sudah dirasa sangat mahal dan memukul daya beIi konsumen," katanya.
Setelah sektor perbankan dan ketenagalistrikan, pengaduan terbanyak berikutnya yang diterima YLKI adalah sektor perumahan sebanyak 11 persen, sektor pembiayaan delapan persen, dan sektor telekomunikasi enam persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
YLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya
Jumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca Selengkapnya