Wishnutama Minta Restoran di Destinasi Wisata Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio meminta pengelola restoran di destinasi wisata yang telah membuka layanan terbatas untuk wisatawan agar selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya, itu penting untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus Corona atau Covid-19.
"Saat ini beberapa destinasi wisata yang berisiko rendah terhadap penularan sudah resmi dibuka, seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Maka dari itu, penting bagi pelaku industri pariwisata, khususnya pelaku usaha restoran untuk menerapkan protokol kesehatan di era normal baru," kata Wishnutama seperti dikutip dari laman resminya, Selasa (7/7).
Dia mengatakan tempat kuliner memegang peran yang sangat penting di sebuah destinasi wisata. Oleh karena itu, pihaknya memberikan penekanan tersendiri kepada para pengelola restoran agar memegang teguh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Hal itu penting agar setelah pembukaan tahap awal sebuah destinasi, laju penularan COVID-19 tidak mengalami lonjakan," katanya.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Kurleni Ukar menambahkan, protokol kesehatan dalam usaha pariwisata sebagaimana diatur dalam KMK Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (covid-19) mutlak diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan, baik wisatawan, pengelola destinasi, hingga seluruh lapisan masyarakat.
Protokol yang disusun Pemerintah Indonesia telah mengacu dan sesuai standar World Travel & Tourism Council (WTTC) yang sebelumnya merilis protokol berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Protokol kesehatan untuk bidang pariwisata dan ekonomi kreatif ditegaskannya juga sudah melalui konsultasi dengan berbagai pihak dan mempertimbangkan masukan para pelaku industri di sektor swasta.
Beberapa protokol normal baru untuk pelaku usaha restoran maupun pekerjanya, yaitu melakukan prosedur standar seperti pengukuran suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan/hand sanitizer di berbagai tempat, penggunaan masker, dan pembersihan dengan disinfektan.
Selain itu mengutamakan kesehatan dan kebersihan layanan restoran, tetap menjaga jarak, meminimalisir sentuhan fisik, mengenalkan sarana digital kepada staf dan tamu seperti e-menu, menerapkan transaksi pembayaran yang bersifat elektronik atau online, dan pelaku usaha dianjurkan menyediakan hand sanitizer di setiap sudut restoran.
"Protokol kesehatan ini sangat penting diikuti, karena pariwisata adalah bisnis yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional," kata Kurleni Ukar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya indah, Tunden Nui juga membantu perekonomian warga sekitar.
Baca SelengkapnyaMerci merupakan destinasi wisata yang memukau di Medan, yang menawarkan keindahan alam dan keberagaman budaya.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik alam, budaya, maupun sumber daya alam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Desa wisata ini sayang untuk dilewatkan saat mampir ke Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDieng terkenal karena keindahan alamnya yang memukau.
Baca SelengkapnyaSelain terkenal dengan pesona pantainya yang menawan, Balikpapan juga mempunyai aneka kuliner khas yang lezat dan menggugah selera.
Baca SelengkapnyaWisatawan nusantara secara mayoritas memilih menginap di rumah saudara atau kerabat.
Baca SelengkapnyaBerwisata ke Kuningan akan menjadi perjalanan yang dipenuhi keindahan alam, kekayaan budaya, dan petualangan menarik penuh kenangan.
Baca SelengkapnyaQuality tourism akan mengubah norma, standar, serta menjalankan praktik-praktik sesuai norma dan standar baru.
Baca Selengkapnya