Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Courtesy Call World Intellectual Property Organization (WIPO) di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan, Presiden Jokowi didampingi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

"Tadi banyak isu yang kita bicarakan. Misalnya meningkatkan inovasi supaya kita bergerak dari resouce ekonomi menuju pada inovation base ekonomi. Termasuk dengan bantuan WIPO dan kekayaan intelektual untuk diakui," kata Menteri Yasonna saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/9).

"Dan bayak hal yang (dibicarakan) bermanfaat bagi semua. WIPO akan mendorong ini," sambungnya.

Pertemuan ini, lanjut dia, menunjukkan keseriusan WIPO untuk membantu Indonesia menuju pasar internasional. Indonesia dinilai berpotensi menjadi negara besar di kemudian hari. "WIPO menyadari betul bahwa Indonesia adalah emerging countries," ucapnya.

Terpisah, Menteri Airlangga mengatakan, dalam pertemuan, Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa ekonomi berbasis digital berperan dalam pengembangan ekonomi Indonesia di masa mendatang. "Yang berbasis kepada inovasi dan untuk berbasis inovasi tentunya intelektual properti menjadi hal yang sangat utama," ucap dia.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung pengembangan industri berbasis bisnis to bisnis, consumer to consumer, dan pengembangan industri berbasis robotik atau industri 4.0. "Itu seluruhnya membutuhkan inovasi dan intelektual properti di mana WIPO bisa menjadi salah satu pilar," ujarnya.