Waspadai kenaikan harga cabe, bawang, dan daging
Merdeka.com - Bank Indonesia bersama Pemerintah melakukan rapat koordinasi di markas bank sentral guna membahas lonjakan inflasi paska kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyebutkan, penyebab tingginya inflasi masih terkait erat dengan komoditas pangan dan hortikultura. Semisal daging, cabe, dan bawang merah.
"Dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian yang menyampaikan tentang komoditi-komoditi yang kemungkinan akan meningkat tajam itu seperti bawang merah, daging, cabai, itu dijelaskan tentang intervensi yang akan dilakukan dan distribusi yang akan dilakukan termasuk operasi pasarnya," jelas Agus di gedung Bank Indonesia, Kamis (25/7).
Dalam rapat koordinasi tersebut, Bank Indonesia memperkirakan inflasi Juli 2013 bisa mencapai 8 persen dalam setahunan (yoy). Sedangkan inflasi bulanan di bulan Juli bisa mencapai 2,7 persen. Angka tersebut didapat berdasarkan hasil pengamatan BI melalui survei yang dilakukan di 20 kota di Indonesia.
"Kita melihat sampai minggu ketiga inflasi bisa mencapai 8 persen. Tapi kita masih ada waktu satu minggu lagi untuk melihat kondisi inflasi. 8 persen maksudnya year on year ya, month to month nya ada di kisaran 2,7 persen. Jadi itu cukup tinggi," tuturnya.
Mantan menteri keuangan ini mengatakan, jika koordinasi yang dilakukan BI, pemerintah pusat dan pemerintah daerah semakin erat, inflasi dalam setahunan bisa mencapai target yang telah ditetapkan yakni 7,2 persen.
"Kita harapkan yang 2,7 persen (mtm) ini bisa lebih rendah nantinya, kalau koordinasi dengan pemerintah dan pemerintah daerah nanti berjalan dengan baik," tutur Agus.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca Selengkapnya