Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada Resesi, CEO Perusahaan di Asia Pasifik Bersiap Kurangi Jumlah Karyawan

Waspada Resesi, CEO Perusahaan di Asia Pasifik Bersiap Kurangi Jumlah Karyawan Ilustrasi bekerja. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Ancaman resesi membuat sejumlah Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Asia Pasifik dan global tidak merekrut karyawan baru. Di tingkat lebih ekstrem, perusahaan bahkan akan mengurangi jumlah karyawan.

"Secara global dan di Asia-Pasifik, sekitar 20 persen mengatakan mereka tidak akan memperluas perekrutan dalam tiga tahun ke depan dan akan mempertahankan jumlah karyawan mereka atau menguranginya lebih jauh," demikian laporan KPMG, firma global dengan kompetensi audit, perpajakan, dan keuangan, dikutip melalui CNBC, Rabu (5/10).

Dalam survei KPMG, yang dilakukan selama periode Juli - Agustus terhadap 1.300 pemimpin perusahaan, mayoritas dari mereka bahkan menyatakan disrupsi ekonomi pada tahun-tahun depan semakin menyulitkan untuk rebound dari pandemi Covid-19.

Sementara di Asia-Pasifik, jumlah pemimpin perusahaan yang meyakini terjadinya resesi sedikit. Tetapi, mereka tidak menaruh optimis terhadap pertumbuhan ekonomi dalam tiga tahun ke depan dibandingkan dengan rekan-rekan global mereka.

Bahkan di Singapura, saat survei dilakukan, hampir 90 persen pemimpin perusahaan yang disurvei memulai untuk tidak merekrut karyawan. Langkah ini diperkirakan terjadi selama enam bulan ke depan.

"Hampir semua dari mereka mengambil atau merencanakan diversifikasi dalam rantai pasokan mereka," tulis laporan tersebut.

Namun selama tiga tahun ke depan, hampir semua pemimpin perusahaan Singapura yang disurvei mengatakan mereka akan meningkatkan jumlah karyawan hingga 10 persen.

"Hampir sepertiga CEO Singapura mengatakan prioritas operasional utama mereka selama tiga tahun ke depan adalah memperkuat proposisi nilai karyawan mereka untuk menarik dan mempertahankan talenta yang diperlukan."

Prabowo: Krisis ke Depan Lebih Parah

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto angkat suara mengenai krisis yang dihadapi dunia. Menurutnya, krisis dunia ke depan bisa lebih parah atau disebut the perfect storm.

"Kita menghadapi krisis, ramalan dari seluruh dunia krisis ke depan bisa lebih parah ya. mereka sebut the perfect storm akan datang. The perfect storm, badai akan datang. Jadi kita harus siap," kata Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/10).

Prabowo sudah mengkaji sejumlah hal untuk mengantisipasi krisis dunia ke depan. Dia memerintahkan akademisi untuk mencari sumber-sumber air maupun teknologi yang dibutuhkan.

"Kita waspada tahun depan, jadi sekarang kita melaksanakan kajian-kajian dan penyelidikan. kita cari sumber-sumber air, di mana-mana dan juga teknologi air kita sudah perintahkan kalangan Unhan untuk membuat, bekerja untuk mencari sumber-sumber air di mana-mana di seluruh provinsi, seluruh daerah menghadapi, siapa tahu perubahan iklim dunia tahun depan dan seterusnya akan kurang baik untuk kita," tuturnya.

Namun demikian, Prabowo pun bersyukur Indonesia saat ini masih memiliki sumber daya alam yang baik. Curah hujan di tanah air juga masih bagus.

"Kita harus bersyukur, kita bersyukur, Tuhan yang maha kuasa memberi kita banyak sumber-sumber alam, kita curah hujan masih bagus seperti sekarang," pungkasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024

Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara

17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara

Dia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.

Baca Selengkapnya
Kaesang Ingatkan Peran Penting Relawan di Pemilu 2024

Kaesang Ingatkan Peran Penting Relawan di Pemilu 2024

Kaesang mengundang para relawan yang belum memiliki partai untuk bergabung dengan PSI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Relawan IndonesiAnies Jelang Debat Capres: Momentum Perubahan Telah Tiba

Relawan IndonesiAnies Jelang Debat Capres: Momentum Perubahan Telah Tiba

Debat ketiga capres-cawapres akan digelar hari ini di Istora Senayan, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kaesang Kalau PSI Masuk Senayan: Kader Tak Serap Aspirasi Langsung Diganti

Kaesang Kalau PSI Masuk Senayan: Kader Tak Serap Aspirasi Langsung Diganti

"Kalau teman-teman dari PSI ini enggak menerima aspirasi masyarakat, mereka langsung diganti," kata Kaesang

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.

Baca Selengkapnya
Lansia di Jaktim Ditangkap Karena Cabuli Tiga Bocah, Pelaku Lulusan S2 Magister Manajemen

Lansia di Jaktim Ditangkap Karena Cabuli Tiga Bocah, Pelaku Lulusan S2 Magister Manajemen

Seorang lansia S (61) terancam dibui karena mencabuli 3 bocah di bawah umur.

Baca Selengkapnya