Waskita Karya resmi jual saham 3,08 miliar lembar di BEI
Merdeka.com - Mengakhiri tahun 2012, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), ini merupakan emiten ke-23 yang melantai di bursa pada tahun ini. Perseroan melepas saham sebesar 3,08 miliar atau 32 persen dari modal yang disetorkan setelah penawaran umum, termasuk 192 juta saham baru atau 2 persen dari modal yang disetorkan setelah IPO untuk program employee stock allocation (ESA).
Harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp 380 per saham dari hasil penawaran awal (bookbuiliding) yang dilakukan pada kisaran Rp 320-450 per saham.
Pada pembukaan perdagangan saham pukul 9.30 saham saham dibuka dengan harga tertinggi Rp 490 atau naik 23,98 persen dari harga saham perdana sebesar Rp 380 per saham. Saham WSKT juga sempat berada pada level terendah Rp420 dan nilai transaksi Rp 36 miliar dengan frekuensi 760 kali dan volume perdagangan 270 ribu lot saham.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan WSKT telah mendatangkan emiten baru yang berasal dari BUMN, sehingga menambak koleksi saham di Indonesia. "Harapannya agar WSKT tetap konsisten dalam good goverment dalam menjalankan kinerja perseroan sehingga menjadi idaman para investor di Indonesia," ujarnya saat acara di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (19/12).
Direktur Utama WSKT M Choliq mengatakan pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen Waskita Karya menjadi sebuah perusahaan publik dengan memperdagangkan sahamnya di lantai bursa.
"Meningkatkan nilai transaksi diharapkan jauh lebih baik lagi dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi harapannya dapat memberikan kontribusi di BEI pada khususnya Indonesia," katanya.
Diharapkan penawaran umum perdana saham berhasil mengantongi dana tunai sekitar Rp 1,17 triliun dari keseluruhan jumlah saham yang dilepas perseroan.
Alokasi penggunaan dana hasil IPO terdiri dari 60 persen untuk modal kerja yang sifatnya permanen sedangkan sisanya 40 persen digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.
Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas.
Saat ini perseroan sudah memasuki bisnistoll road bersama PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). Dengan komposisi kepemilikan masing-masing WSKT 12,5 persen, PP 12,5 persen, Hutama 12, persen dan CMNP 62,5 persen.
Rencananya perseroan akan menambah investasi pada satu ruas tol lagi di wilayah Sumatera yakni tol Medan Kuala Namu bersama dengan PT PP (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWaskita Karya Kebut 7 Proyek di IKN Nusantara, Target Selesai Semester I-2024
Waskita turut mendukung pemerintah dalam menarik lebih banyak investasi baik dari pemerintah itu sendiri dan juga swasta.
Baca SelengkapnyaKejagung Sita 687 Juta Lembar saham Milik Heru Hidayat Terkait kasus Jiwasraya dan Asabri
Kejagung menyita paket saham sebanyak 687 juta lembar milik Heru Hidayat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaWaskita Karya Kerjakan 90 Proyek Senilai Rp52,7 Triliun, Ada Proyek IKN Nusantara
Perusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca SelengkapnyaBeras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSoal Harga Beras, Jokowi: Jangan Tanya Saya, Lihat Saja Langsung di Lapangan Sudah Turun
Jokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca SelengkapnyaWaspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?
Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca Selengkapnya