Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres Sebut Kelincahan dan Adaptif Hadapi Perubahan Jadi Penentu Keberhasilan Usaha

Wapres Sebut Kelincahan dan Adaptif Hadapi Perubahan Jadi Penentu Keberhasilan Usaha Maruf Amin. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin, telah menyerahkan penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Acara ini digelar pada Kamis (18/11).

Acara penghargaan bagi UMKM ini diharapkan menjadi motivasi baru bagi pengusaha lainnya. Wapres juga mengatakan, pandemi Covid-19 telah memaksa pelaku usaha melakukan berbagai penyesuaian untuk mengatasi beratnya tantangan mempertahankan produktivitas.

Wapres menilai, kelincahan dan adaptif dalam menghadapi perubahan adalah faktor penentu keberhasilan usaha mempertahankan produktivitas.

Wapres mengapresiasi pelaku usaha yang tetap produktif dan berkembang selama pandemi Covid-19, sehingga menjadi motivasi pelaku usaha lain untuk terus berkarya di tengah ketatnya persaingan secara nasional maupun global.

"Pandemi menyadarkan kita bahwa kolaborasi dan kerja sama sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal produktivitas. Prestasi yang diraih hari ini patut dibanggakan, agar menjadi motivasi bagi perusahaan lain untuk terus berkarya dalam menghadapi tantangan," tutur Wapres Ma'ruf dikutip di Jakarta, Senin (22/11).

Dalam cara yang dihadari Wapres ini, Rumah Toga Makrifah Herbal binaan PT Pupuk Kalimantan Timur meraih penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), untuk kategori perusahaan kecil dan menengah.

Penghargaan diterima pimpinan Makrifah Herbal Hasma, dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, didampingi Menaker Ida Fauziah di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.Makrifah Herbal adalah satu dari 34 perusahaan penerima Paramakarya di Indonesia, yang terbagi dalam 22 perusahaan kecil dan 12 perusahaan menengah dari 24 Provinsi. Usaha binaan PKT itu dinilai mampu meningkatkan produktivitas usaha dalam 3 tahun terakhir, sekaligus menjadi usaha kecil pertama di Bontang yang berhasil meraih penghargaan tersebut.

Hasma mengatakan, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan produktivitas usaha di bidang budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga), dengan produk turunan berbagai jenis minyak herbal seperti minyak urut, minyak kemiri, VCO, teh herbal, lulur tradisional, bibit toga, hingga jasa eduwisata dan spa.

Pencapaian Makrifah Herbal diakuinya tak lepas dari pembinaan PKT, yang secara berkesinambungan membekali seluruh anggota untuk penguatan kapasitas dan manajerial usaha, sehingga mampu berkembang dengan produktivitas tinggi dalam 3 tahun terakhir.

"Penghargaan ini menjadi semangat bagi Makrifah Herbal untuk terus produktif, sekaligus memberi manfaat lebih bagi masyarakat dan lingkungan," ujar Hasma.

Sejak menjadi binaan PKT pada 2016, Makrifah Herbal terus bertransformasi dengan berbagai pengembangan, hingga mampu mengakomodasi 25 anggota di seluruh unit usaha. Pemberdayaan tersebut sekaligus upaya Makrifah Herbal bersama PKT mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar, di samping melestarikan lingkungan dengan perluasan media tanam Toga di lingkungan RT.11 Loktuan, Bontang Utara.

Pandemi Covid-19 seakan tak menyurutkan produktivitas usaha Makrifah Herbal, seiring meningkatnya permintaan konsumen akan produk herbal untuk imunitas tubuh.Permintaan tak hanya datang dari lokal Bontang, tapi juga regional Kaltim dan daerah lainnya. Bahkan pada 2021, Makrifah Herbal menginisiasi terbentuknya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Borneo Skill Sinergy dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bontang Herbal Course, yang mencakup 14 program pengembangan di bidang tanaman obat dan pemberdayaan masyarakat.

"Makrifah Herbal akan terus meningkatkan produktivitas usaha, sekaligus memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi masyarakat," tambah Hasma.

Sasaran Pembinaan

VP CSR PKT Anggono Wijaya, mengungkapkan peningkatan produktivitas dan pengembangan sektor usaha merupakan sasaran utama pembinaan PKT bagi UMKM, agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Begitu pula dengan Makrifah Herbal, pendampingan rutin dengan berbagai pelatihan dan penguatan kapasitas kelompok telah menciptakan beragam peluang baru dari bahan baku tanaman obat, sebagai bisnis potensial yang menjanjikan.

"Pencapaian Makrifah Herbal juga menjadi kebanggaan bagi PKT, karena terus menunjukkan produktivitas di tengah pandemi Covid-19, bahkan mampu mengembangkan berbagai peluang usaha baru," kata Anggono.

Anggono berharap keberhasilan Makrifah Herbal dapat memotivasi mitra binaan PKT lainnya untuk terus produktif dan meningkatkan kapasitas usaha, mengingat pendampingan dan pembinaan oleh PKT bertujuan untuk mendorong pelaku usaha agar mampu mandiri serta memberi dampak lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan.

"Semoga semangat dan keberhasilan Makrifah Herbal bisa diikuti mitra binaan lainnya, sehingga sektor UMKM kita semakin berdaya dan produktif di tengah pandemi Covid-19," tutur Anggono.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.

Baca Selengkapnya
4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru

4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru

Sejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.

Baca Selengkapnya
Kecanggihan Teknologi dan Kondisi Pasca-Pandemi Butuh Perubahan Gaya Kepemimpinan, Seperti Apa?

Kecanggihan Teknologi dan Kondisi Pasca-Pandemi Butuh Perubahan Gaya Kepemimpinan, Seperti Apa?

Pertama yaitu Performance, seberapa pemimpin mampu membawa performa bisnis terbaik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
Wamenaker Tekankan Pentingnya Hubungan Industrial yang Berlandaskan Pancasila

Wamenaker Tekankan Pentingnya Hubungan Industrial yang Berlandaskan Pancasila

Wamenaker Hubungan industrial yang mengacu pada nilai-nilai Pancasila efektif dalam menanggulangi gejolak di sektor industri.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Harap PROPER Kementerian LHK Dapat Mencegah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan

Wapres Ma'ruf Harap PROPER Kementerian LHK Dapat Mencegah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan

PROPER tahun ini telah mendorong efisiensi anggaran dalam pengelolaan lingkungan hingga lebih dari 158 triliun Rupiah atau sekitar 23 persen lebih hemat .

Baca Selengkapnya
Harapan Pekerja Tembakau ke Presiden Terpilih: Jangan Kecilkan Hati 230.000 Tenaga Kerja

Harapan Pekerja Tembakau ke Presiden Terpilih: Jangan Kecilkan Hati 230.000 Tenaga Kerja

Ketiga pasangan calon Capres dan Cawapres, diharapkan memiliki tekad dan komitmen untuk tidak mengecilkan hati serta nasib para pekerja di IHT.

Baca Selengkapnya
Empat Hasil Survei Pilpres Terbaru di Januari 2024, Elektabilitas Capres Cawapres Bersaing

Empat Hasil Survei Pilpres Terbaru di Januari 2024, Elektabilitas Capres Cawapres Bersaing

Hari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya