Wapres: Ketergantungan Impor Energi Fosil Harus Dihentikan
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin mengatakan, ketergantungan Indonesia terhadap impor energi fosil harus segera dihentikan dan diganti dengan energi terbarukan yang dimiliki di dalam negeri.
"Ketergantungan kita terhadap energi fosil yang diimpor harus secara bertahap diganti dengan energi yang bersumber dari energi terbarukan yang tersedia secara lokal," kata Wapres Ma’ruf dalam orasi ilmiahnya pada acara Dies Natalis V dan Lustrum I Universitas Pertamina Tahun 2020 secara daring dikutip dari antara, Senin (1/2).
Ketergantungan Indonesia dalam memasok energi fosil dari negara lain memang cukup besar. Wapres mencontohkan untuk gas minyak cair atau Liquified Petroleum Gas (LPG) sebanyak 70 persen bahan bakunya masih impor.
"Kita juga harus menyadari bahwa saat ini kita masih sangat tergantung pada energi fosil yang sebagian besar justru diimpor. Saya ingin memberikan contoh, sumber energi utama yang digunakan untuk memasak oleh sebagian besar rumah tangga di Indonesia yakni LPG, lebih dari 70 persen diimpor," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
Merujuk pada data Dewan Energi Nasional (DEN) tahun 2019, Wapres menyebutkan bauran energi primer nasional untuk Energi Baru Terbarukan (EBT) hanya 9,15 persen, sementara dari batu bara sebanyak 37,15 persen, minyak bumi sebanyak 33,58 persen, dan gas bumi sebesar 20,13 persen.
Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan potensi pengembangan EBT di dalam negeri dapat meningkat hingga 50 persen di 2050, sehingga diharapkan penggunaan bahan bakar fosil dapat berkurang hingga 50 persen di tahun yang sama.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaFilipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPROPER tahun ini telah mendorong efisiensi anggaran dalam pengelolaan lingkungan hingga lebih dari 158 triliun Rupiah atau sekitar 23 persen lebih hemat .
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaMana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca Selengkapnya