Wapres Jusuf Kalla: Bagus Rupiah melemah, bisa tingkatkan ekspor
Merdeka.com - Rupiah kembali tidak berdaya menghadapi kekuatan USD dan sentimen global. Menurut data Bank Indonesia, Rupiah menyentuh angka Rp 12.993 per USD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap USD dipengaruhi berbagai faktor, utamanya kondisi perekonomian dunia. Sementara untuk fundamental ekonomi nasional masih cukup kuat.
"Ya itu kan hubungannya dengan ekonomi China dengan Eropa. Macam-macamlah pengaruh. Eropa melemah karena Yunani, Spanyol. Akibatnya dolar menguat. Itu antara lainnya," ujar JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3).
Meski nilai tukar Rupiah anjlok, Indonesia harus bisa memanfaatkan kondisi kondisi ini. Dalam pandangannya, ini saatnya meningkatkan aktivitas dan kinerja ekspor Indonesia. Di sisi lain, aktivitas impor ditekan.
"Tentu kita juga harus perhatikan masalah-masalah kita juga, apa yang memperkuat ekspor kita lebih lanjut. Kalau Rupiah melemah artinya ekspor akan naik. Hal bagus. Pendapatan rakyat lebih banyak ekspor, impor akan lebih sulit," imbuh JK.
Terkait dengan ekspor Indonesia yang masih lebih banyak berupa komoditas yang harganya sedang turun di pasar internasional, JK menampik dengan menyebut ekspor berupa manufaktur juga tidak kalah besar.
"Ya, kita ada ekspor mineral, ada ekspor komoditi. Ada juga ekspor manufacturing. Kita ekspor baju, tekstil, alat-alat listrik, kita ekspor juga mobil, itukan manufaktur semua. Tidak berarti hanya beras saja. Kita ekspor kedua-duanya. Kita lebih banyak ekspor manufacturing sebenarnya kalau segi di luar batu bara ya," papar JK.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnya10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnya