Wapres JK Desak Penyelesaian Perundingan 3 Perjanjian Perdagangan Bebas di Akhir 2019
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta jajaran menterinya menyelesaikan perundingan kerjasama perdagangan bebas antara Indonesia dengan negara kawasan pada akhir tahun. Dia menjelaskan fokus kerjasama ini untuk mendorong sektor industri serta ekspor agar mempunyai pasar yang kuat.
"Saya kasih target semua, menteri perdagangan dan menteri lain, untuk mempercepat perundingan. Akhir tahun ini selesai perundingan," kata Wapres JK di acara Seminar Market Outlook Bank Mandiri, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/8).
Wapres JK menjelaskan, setelah ada kesepakatan perjanjian pada Maret lalu, masih ada tiga perundingan yang bisa diselesaikan akhir tahun ini. "Dengan perjanjian kerjasama antara Indonesia dengan negara asing dan kawasan global, secara tidak langsung investasi dan ekspor produk dalam negeri akan meningkat," lanjutnya.
Selanjutnya, semua itu akan berdampak pada penyediaan lapangan kerja dan pengurangan tingkat kemiskinan bagi masyarakat. Dia menjelaskan dengan adanya kerjasama ini secara tidak langsung akan meningkat ekspor dan impor.
"Karena tanpa multilateral atau bilateral agreement antara negara-negara yang memiliki pasar yang besar tersebut kita akhirnya akan mandek, dan kalau sudah mandek ekspornya tentu investasi tentu sulit masuk indonesia," ungkap Wapres JK.
Kemudian, menurut Wapres JK, saat ini Indonesia bersaing dengan negara Thailand dan Vietnam. Tidak hanya itu untuk membangun bangsa yang kuat, para pengusaha dalam negeri juga agar mencari cara untuk berinvestasi dan menurunkan bunga deposito.
"Karena kalau hanya deposito akan senang senang saja makan dari bunga ya kalau tidak ya di investasikan saja."
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menandatangani perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) di Jakarta, Senin (4/3).
Perjanjian perdagangan bebas ini ditandatangani langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham serta disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bertemu PM Kamboja, Jokowi Bahas Impor Beras Kamboja
Kedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya