Wapres JK: Butuh banyak investasi untuk tingkatkan perekonomian RI
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia masih memerlukan banyak investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik investasi dalam negeri maupun luar negeri. Mengingat, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2017 baru mencapai 5,06 persen.
"Perlu banyak investasi untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi. Berarti investasi kita perlu diangkat lebih banyak lagi, dan ekspor juga harus lebih tinggi," kata JK seperti dikutip Antara, Selasa (7/11).
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan tersebut didorong oleh semua komponen, salah satunya kinerja ekspor. Di mana pertumbuhan tertinggi secara tahunan dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 17,27 persen (yoy).
Sementara ekspor nonmigas tumbuh 20,51 persen (yoy) dengan komoditas utamanya adalah lemak dan minyak hewan nabati. Sedangkan ekspor migas tercatat tumbuh 3,20 persen (yoy).
Ekspor jasa tercatat juga tumbuh 12,40 persen seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia dan juga penerimaan devisa yang masuk dari pariwisata.
"Kinerja ekspor harus lebih tinggi, karena APBN sudah maksimum. Tinggal bagaimana APBN memberi stimulan pada pertumbuhan lainnya," imbuhnya.
Peningkatan kinerja ekspor tersebut salah satunya dengan mendorong untuk segera diselesaikannya sebanyak 16 perundingan internasional.
Beberapa perundingan tersebut antara lain adalah Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) dan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
"Saya sudah memanggil Menteri Perdagangan untuk mempercepat perundingan yang berdampak besar," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnya