Wamen BUMN Minta PTPN Tingkatkan Produksi Gula
Merdeka.com - Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury meminta Holding Perkebunan Nusantara PTPN III untuk meningkatkan produksi gula di Tanah Air. Tak hanya itu, Pahala juga mengingatkan agar perusahaan membina petani tebu yang memasok bahan baku untuk pabrik.
Pahala mengakui, hingga saat ini Indonesia masih kekurangan produksi gula. Nilai produksi tidak mencukupi untuk memenuhi konsumsi.
"Produksi dibanding konsumsi, Indonesia impor gula cukup besar. Ini yang jadi concern utama presiden," ucap Pahala di Jakarta, Selasa (19/4).
Pahala menyebut, PTPN punya pabrik gula terbanyak di Indonesia. Oleh karena itu, produktivitas harus terus digenjot untuk memenuhi kebutuhan.
"Ditingkatkan produktivitasnya, pembinaan petani tebu sekitar juga karena tebu merupakan komoditas yang bahkan lebih 70 persen tebu milik PTPN, berasal dari petani," katanya.
PTPN Lipatgandakan Produksi
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berambisi melipatgandakan produksi gula hingga 1,8 juta ton pada 2025 mendatang. Sejumlah upaya dilakukan, termasuk membentuk PT Sinergi Gula Nusantara sejak Agustus 2021.
PT Sinergi Gula Nusantara merupakan gabungan tujuh anak perusahaan pengelola perkebunan tebu, yaitu PTPN II di Sumatera Utara, PTPN VII di Lampung, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, PTPN XI, dan PTPN XII di Jawa Timur, serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan.
Restrukturisasi bisnis gula tersebut merupakan bagian dari 88 Program Strategis Kementerian BUMN masa bakti Kabinet Indonesia Maju 2020-2024. Ini juga sejalan guna mengakselerasi ketahanan gula nasional. Sinergi ini diyakini mampu untuk menghadirkan kesejahteraan bagi petani tebu ke depannya.
Pembentukan PT SGN ini memiliki 3 inisiatif utama yaitu Modernisasi Pabrik Gula, Intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, serta Ekstensifikasi Lahan dengan cara sinergi BUMN dan program kemitraan dengan petani tebu.
"Dengan demikian, persoalan disparitas kinerja pabrik gula PTPN dapat terselesaikan. Tahun 2021, sebelum transformasi bisnis gula dilakukan, sebenarnya beberapa pabrik gula kami sudah memiliki kinerja optimum dengan harga pokok produksi sekitar Rp 8.000," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani di Jakarta, Jumat (14/1).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnya