Merdeka.com - Pemblokiran rekening yang dilakukan Bank Mandiri dinilai wajar menimbulkan kecurigaan banyak nasabah akan adanya pembobolan. Pasalnya, pemblokiran yang dilakukan tiba-tiba itu menunjukkan bahwa keamanan sistem teknologi informasi Bank Mandiri rapuh.

"Itu kan IT Mandiri rapuh, tidak handal. Sehingga pasti hacker banyak yang masuk ke dana dan data nasabah," ungkap Anggota Pengurus Harian Yayasan Lindung Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (13/5).

Sejauh ini, Tulus mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan ihwal konsumen yang kehilangan dananya akibat pemblokiran tersebut. Kendati demikian, dia berharap, kejadian seperti tidak terulang lagi.

"Kalau nasabah rugi harus ganti, tanggung jawab penuh," katanya.

Sekretaris Bank Mandiri Nixon LP Napitupulu menyampaikan bahwa pemblokiran sengaja dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan atau gangguan keamanan bagi rekening nasabah. Demi keamanan nasabah, nasabah diharapkan bersedia mengganti kartu debit di Bank Mandiri terdekat.

"Terkait isu yang berkembang, kami perlu meluruskan bahwa tidak benar terjadi hacking dan pembobolan dana di Bank Mandiri. Atas dasar info dari bank lain mengenai upaya kejahatan perbankan, kami langsung melakukan tindakan pencegahan, berupa pemblokiran beberapa rekening nasabah yang kami duga terindikasi," ujar Nixon dalam siaran kemarin.