Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Virus Corona Buat Modal Asing Kabur Rp30 T dari RI & Rupiah Melemah ke Rp14.290/USD

Virus Corona Buat Modal Asing Kabur Rp30 T dari RI & Rupiah Melemah ke Rp14.290/USD dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Jumat (28/2). Pagi tadi, Rupiah dibuka di level Rp14.060 per USD dan kini melemah ke level Rp14.290 per USD.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar Rupiah sudah melemah sebesar 1,08 persen sejak awal tahun sampai 27 Februari 2020.

Menurut Perry, pelemahan nilai tukar Rupiah relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Misalnya Korea dengan mata uang won selama year to date mengalami depresiasi 5,07 persen. Lalu Thailand dengan thai bath depresiasi 6,42 persen. Begitu juga dengan dolar Singapura mengalami depresiasi 3,76 persen dan Ringgit Malaysia depresiasi 2,91 persen.

"Pelemahan Rupiah relatif rendah dibandingkan dengan pelemahan mata uang lain," kata Perry di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/2).

Kondisi ini disebabkan virus corona yang kemudian berdampak pada perilaku investor global terhadap kepemilikan investasi. Hal ini pun tak hanya dialami di Indonesia, beberapa negara lain mengalami kondisi yang sama.

"Mereka cenderung saat ini jual dulu, outflow dulu kalau kondisi membaik masuk lagi," ujar Perry.

Outflow Sebesar Rp30 Triliun

Sebagai informasi, aliran modal asing secara netto bulan ini terjadi outflow Rp30,8 triliun. Terdiri dari SBN senilai Rp26,2 triliun dan Rp4,1 triliun berasal dari saham.

"Secara gross lebih besar karena ada inflow yang membeli SBN dari kementerian keuangan," kata dia.

Jika dihitung year to date pada bulan Januari terdapat nett inflow antara Januari dan Februari karena wabah virus corona sehingga terjadi jadi outflow. Untuk SBN nett outflow Rp11 triliun, saham nett outflow Rp1,6 triliun totalnya Rp16 triliun.

"Itu adalah corona virus karena investor global melepas kepemilikan portofolio investasi baik SBN, saham," kata Perry.

Harus diakui kondisi pasar keuangan global sedang mengalami radang. Sebab investor global dari seluruh negara tidak mengira dampak dari penyebaran virus corona. Tidak hanya di kawasan Asia tetapi merambah juga ke Eropa.

Investor global dalam kondisi seperti ini kecenderungannya melepas portofolio investasi di berbagai negara, tidak hanya di Indonesia tetapi negara lain. Dalam kondisi ini, Bank Indonesia tetap memantau pasar meskipun pengaruhnya lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya