Virus Corona Buat Industri Wisata Gunung Kehilangan Omzet Rp298 Miliar
Merdeka.com - Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) melaporkan terjadi penurunan pendapatan di industri wisata gunung akibat pemberhentian sementara seluruh aktivitas sebagai dampak wabah virus corona. Diperkirakan penurunan omzet hingga 86 persen atau Rp298 miliar dari pendapatan tahun 2019.
"Penurunan jumlah omzet diperkirakan sebesar 86 persen dari Rp344 miliar menjadi Rp46 miliar," kata Ketua Umum APGI Vita Cecilia dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (30/3).
Penurunan pendapatan ini akibat turunnya jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik yang membatalkan perjalanan. Tahun lalu para pemandu wisata gunung di Indonesia bisa melayani hampir 20 ribu perjalanan.
Namun akibat penyebaran Covid-19, terjadi penurunan perjalanan (trip) sebanyak 47 persen dari 19.855 perjalanan.
"Penurunan jumlah trip atau paket wisata gunung diperkirakan 47 persen dari 19.855 perjalanan menjadi 10.450 perjalanan," kata Vita.
Jumlah Pendaki Turun
Vita juga membeberkan data penurunan jumlah kunjungan wisatawan pendaki gunung sebesar 44 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Tahun lalu tercatat ada 111.815 pendaki gunung. Terdiri dari 71.060 wisatawan domestik dan 40.755 wisatawan mancanegara.
Diperkirakan tahun ini menyisakan 61.655 wisatawan pendaki gunung. Rinciannya 41.800 wisatawan domestik dan 19.855 wisatawan mancanegara.
Vita menambahkan, terdapat 5.225 tenaga kerja pariwisata di industri wisata gunung. Akibatnya mereka mengalami penurunan pendapatan. Sementara, daya tahan ekonomi Pemandu Gunung Indonesia rata-rata selama 3 bulan.
"Artinya ada kemungkinan sebanyak 5.225 tenaga kerja di industri wisata gunung terancam keberlangsungan pekerjaan dan perekonomiannya," kata Vita.
Untuk itu, dia berharap pemerintah dan para pemangku kebijakan dapat mengambil sikap dan menindaklanjuti laporan yang dibuat APGI.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi
Jumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaViral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal
Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.
Baca SelengkapnyaViral Turis Jalan Kaki ke Bandara Bali Akibat Macet Parah, Ini Penjelasan Petugas
Petugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru
Sentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.
Baca SelengkapnyaTren Kedatangan Turis Asing di Akhir 2023 Meningkat Pesat
Tren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya12 Wisata Kuningan yang Populer dan Menarik Dikunjungi, Sajikan Pemandangan Memesona
Berwisata ke Kuningan akan menjadi perjalanan yang dipenuhi keindahan alam, kekayaan budaya, dan petualangan menarik penuh kenangan.
Baca SelengkapnyaIni Tren Baru Wisatawan yang Datang Berlibur ke Yogyakarta
Singgih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya