Valuasi Bisnis Ratu Elizabeth Turun Rp10 Triliun Akibat Lockdown di Inggris
Merdeka.com - Bisnis Properti Ratu Elizabeth, Crown Estate mengalami penurunan nilai sebesar USD 716 juta atau Rp10,5 triliun akibat kebijakan lockdown untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Inggris. Laporan Tahunan Crown Estate untuk tahun 2019/2020 menunjukkan, nilai portofolio bisnis turun 1,2 persen menjadi USD 17,4 miliar atau Rp255 triliun karena London ditutup selama musim panas, menjadikan toko-toko kosong dan sewa ritel belum dibayar.
Crown Estate merupakan bisnis real estate yang mengelola petak-petak West End London dan pedesaan Inggris. Bisnis tersebut dipegang langsung oleh Ratu Elizabeth dan pemerintah Inggris.
Dilansir dari Forbes, meskipun kondisi perdagangan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, Crown Estate masih menghasilkan keuntungan kecil tahun lalu. CEO Dan Labbad melaporkan pertumbuhan 0,4 persen, memberikan keuntungan pendapatan sebesar USD 447 juta atau Rp6,5 miliar.
The Crown Estate sendiri secara resmi disebut sebagai "real estate publik yang berdaulat" oleh Komite Keuangan Parlemen Inggris sejak 2010, mencakup sebagian distrik perbelanjaan West End London, di samping Windsor Estate dan Ascot Racecourse.
Sejak 1961, Crown Estate telah menjadi bisnis komersial independen yang mengirimkan keuntungannya ke Departemen Keuangan. Bahkan dilaporkan telah menghasilkan USD 3,7 miliar atau Rp54 triliun untuk keuangan Inggris selama dekade terakhir. Itu tidak dianggap sebagai bagian dari kekayaan bersih pribadi Ratu Elizabeth.
Kekayaan Ratu Elizabeth
Crown Estates juga telah menangguhkan distribusi bonus untuk semua staf di tahun tersebut dengan anggota dewan dan pimpinan senior mengambil pengurangan gaji sementara sebesar 20 persen.
Pada Mei 2019, Forbes memperkirakan kekayaan bersih pribadi Ratu menjadi USD 500 juta atau Rp7,3 triliun, sedangkan nilai gabungan kepemilikan Kerajaan Inggris dengan Crown Estate, the Duchy of Lancaster (sebuah perwalian real estat), diperkirakan bernilai USD 25 miliar.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaRatusan Warga Pati dan Kudus Jadi Korban Penipuan Penyedia Tenaga Kerja ke Korea, Total Kerugian Capai Rp4 Miliar
Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaTernyata 70 Persen Gedung di Kota Tua Jakarta Milik Perusahaan BUMN, Bakal Ada Alih Kelola?
Erick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani: Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar di China Bangkrut!
Situasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaKarena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaTersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Cita-cita Ingin Bantu Orang Lain, Ibu Asal Bojonegoro Ini Sukses Bisnis Kue hingga Katering
Jauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya
Baca SelengkapnyaPotret Komplek Perumahan Milik Perusahaan Baja Terbesar di Indonesia, Pernah Ramai Penduduk Kini Terbengkalai Tak Terurus
Begini penampakan komplek perumahan milik perusahaan baja terbesar di Indonesia yang kini kondisinya memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaKisah Pria Tulungagung Ternak Burung Peliharaan Para Raja, Harga Jualnya Capai Rp1 Miliar per Ekor
Menariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca Selengkapnya