UU HPP & Cipta Kerja Jadi Kebijakan Jokowi Capai Indonesia Maju di 2045
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan bahwa reformasi perpajakan dan reformasi struktural telah direncanakan pemerintah sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Ini dimulai dari rencana membuat undang-undang omnibus law penciptaan lapangan kerja dan perpajakan.
"Secara terencana, pemerintah sudah menginisiasi lahirnya undang-undang omnibus law tenaga kerja ataupun perpajakan. Ini diatur sebelum adanya pandemi," kata Asisten Deputi Fiskal, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Gunawan Pribadi dalam Webinar Perpajakan di Era Digital: Menelaah UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Jakarta, Kamis (14/10).
Gunawan melanjutkan, pandemi Covid-19 pun menjadi momentum bagi pemerintah untuk mempercepat pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. Tahun lalu, di bulan November 2021, meski keberadaannya menimbulkan pro dan kontra, regulasi tersebut akhirnya disahkan DPR.
Tak berhenti di situ, baru-baru ini, pemerintah dan DPR juga menyepakati Undang-Undang Harmonisasi Pengaturan Perpajakan (UU HPP). Gunawan menyebut dua regulasi ini merupakan rangkaian kebijakan Presiden Joko Widodo dalam rangka menuju Indonesia Maju di tahun 2045.
"Ini merupakan rangkaian kebijakan Presiden Joko Widodo dalam rangka Indonesia Maju 2045," kata dia.
Secara khusus, Jokowi telah menargetkan Indonesia akan menjadi negara keempat terbesar dunia. PDB per kapita juga ditargetkan mencapai USD 29.300. Perekonomian nasional juga tak lagi bertumpu pada sektor konsumsi.
Sebaliknya diarahkan bergeser ke sektor-sektor yang lebih produktif dan lebih tinggi pendapatannya, seperti sektor jasa. Maka, untuk menuju target-target tersebut pemerintah melakukan reformasi perpajakan dan reformasi struktural.
"Makanya ada banyak reformasi perpajakan dan reformasi struktural," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut ASN hingga TNI-Polri Pindah ke IKN Mulai Juli 2024
Jokowi mengatakan pemerintah terus mengejar agar pembangunan hunian untuk ASN dan personel hankam bisa rampung pada November 2024.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnya