Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan secara resmi akan mengajukan usulan kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 1.500 per liter kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Usulan tersebut akan dibahas bersama DPR setelah secara resmi diajukan melalui sidang paripurna yang akan digelar besok, Selasa (6/3).

Penyampaian usulan kenaikan harga sekaligus menjadi pengantar nota keuangan rencana anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2012. "Kami telah masukkan tanggal 29 kemarin, tapi pengantar resminya besok. Kami harapkan pembahasan satu bulan, 29 atau 30 Maret kita memperoleh APBN-P," ungkap Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Gedung DPR, Senin (5/3).

Dia menuturkan, dalam pembahasan APBN-P nanti, pemerintah akan menjelaskan secara lebih detail mengenai penyesuaian harga BBM subsidi. Langkah ini dinilai membuat RAPBN 2012 mempunyai postur yang lebih sehat. Lebih lanjut dia menjelaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi juga salah satu cara respon pemerintah menyikapi perekonomian dunia yang terus terkoreksi dan cenderung turun. "Harga minyak meningkat, dan terkoreksi," imbuhnya

Kebijakan yang terangkum dalam draft RAPBN 2012 secara umum mengenai pengelolaan anggaran subsidi dan kompensasi dari kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu, pemerintah juga berencana memberikan stimulus untuk pembangunan infrastruktur. "Anggaran biaya tambahan, ada pergeseran. Pemerintah juga melakukan penghematan," pungkasnya.