Merdeka.com - Lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poors (S&P) telah menaikan rating Indonesia ke laik investasi atau investment grade. Hal ini membawa dampak baik untuk perkembangan pasar modal Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tancap gas usai Indonesia meraih laik investasi. Invesment Grade ini juga dinilai menjadi indikator ekonomi RI mengalami perbaikan.

"Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia sudah menunjukkan perbaikan. Belanja pemerintah terarah, inflasi terkendali, NPL masih di bawah standard. Bahkan, Menteri Keuangan optimistis dengan kondisi perekonomian di masa mendatang," ujar Direktur Utama BNP Paribas Investment Partners, Vivian Secakusuma di Jakarta, Kamis (22/6).

Dia mengakui secara historis IHSG cenderung landai. Namun, hal ini dinilai wajar karena masih dalam suasana Ramadan. "Namun, secara historis, IHSG cenderung landai bahkan turun menjelang puasa. Selama puasa, aktivitas pasar memang agak berkurang," katanya.

Naiknya S&P, lanjut Vivian, jelas membawa dampak positif untuk perekonomian dan pasar modal Indonesia. Di mana, arus dana asing yang masuk akan bertambah.

"Kami juga melihat bahwa kenaikan rating dari S&P akan memberikan banyak dampak positif untuk perekonomian dan pasar modal Indonesia, salah satunya adalah bertambahnya arus dana asing ke Indonesia," pungkasnya.