Upaya Sri Mulyani Jaga APBN Tetap Sehat di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah terus berupaya menjaga anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tetap sehat, meskipun mendapat tekanan akibat pandemi Covid-19.
"APBN mengalami tekanan, tapi Alhamdulillah selama ini APBN kita jaga untuk sehat, sehingga saat kita harus menghadapi Covid-19, kita masuk dalam kondisi sehat," katanya dalam acara Grand Final The Asset Manager 2020 di Jakarta, Selasa (24/11).
Sri Mulyani menegaskan hal itu harus dilakukan karena APBN bekerja sangat keras untuk membantu meringankan dampak pandemi yang menerpa masyarakat dan dunia usaha sehingga mereka tetap mampu bertahan.
Dia mencontohkan, untuk bidang kesehatan yang merupakan penyebab krisis ini, APBN berfungsi dalam pengadaan test, tracing, treatment, insentif bagi para tenaga medis, penyediaan APD, obat-obatan, hingga alat ventilator.
APBN juga memberikan dukungan kepada masyarakat yang menghadapi secara langsung pandemi ini yang tercermin melalui lebih dari 37 juta keluarga mendapatkan bantuan langsung baik dalam bentuk tunai atau sembako.
APBN turut membantu lebih dari 35 juta keluarga dari sisi tagihan listriknya baik diskon sebesar 50 persen hingga 100 persen serta lebih dari 20 juta pegawai berpendapatan di bawah Rp5 juta mendapat subsidi upah termasuk untuk para guru honorer.
Kemudian, APBN membantu kegiatan belajar dan mengajar para siswa dan guru yang harus dilakukan melalui daring sehingga disediakan internet gratis bagi lebih dari 50 juta bagi siswa, guru, dan dosen.
Bantu UMKM
Tak hanya itu, APBN juga membantu lebih dari 20 juta UMKM mulai dari dalam bentuk bantuan produktif hingga dilakukan relaksasi pembayaran cicilan karena penerimaannya tidak banyak, sedangkan biaya meningkat akibat adanya pembatasan sosial.
"Dunia usaha mengalami beban yang luar biasa dan masyarakat mengalami beban yang luar biasa, maka APBN dalam hal ini instrumen fiskal memberikan banyak sekali dukungan," tegasnya.
Defisit APBN hingga akhir Oktober 2020 adalah sebesar Rp764,9 triliun atau 4,67 persen dari target Perpres 72/2020 Rp1.039 triliun atau 6,34 persen dari PDB.
Hal itu akibat dari realisasi penerimaan negara yang hingga Oktober hanya sebesar Rp1.276,9 triliun dan lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp2.041,8 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp11,2 Triliun untuk BLT Pangan Periode Januari-Maret 2024
BLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.
Baca SelengkapnyaDituding Fasilitasi Parpol dengan Bansos untuk Kampanye, Sri Mulyani: Sudah Disetujui DPR!
Anggaran bansos tahun 2024 sudah sesuai keputusan yang telah disepakati dalam pengesahan APBN 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut THR PNS Bisa Dibayarkan Setelah Lebaran, Ini Aturannya
Namun, THR tetap diberikan secara penuh kepada PNS maupun pensiunan meski pembayaran di lakukan setelah Lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Anak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Gunakan Dana Abadi LPDP Buat Beri Pinjaman ke Mahasiswa
Usulan Sri Mulyani terkait heboh mahasiswa ITB keluhkan mahalnya bunga pinjol untuk bayar kuliah.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPesan Penting dan Mendalam Sri Mulyani untuk Pemenang Pilpres 2024
Bendahara Negara ini juga mengajak masyarakat pemegang hak suara untuk bijak memilih sesuai hati nuraninya.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca Selengkapnya