Unilever Pilih Indonesia Jadi Pusat Pengembangan Produk Berbasis Syariah
Merdeka.com - Dalam rangka mendorong perkembangan ekonomi syariah, Unilever Indonesia meluncurkan Unilever Muslim Center Of Excellent (UMCE) untuk memenuhi kebutuhan produk dan program yang sesuai dengan umat muslim di Indonesia dan dunia. UMCE ini akan berbasis di Indonesia dan menjadi percontohan Unilever secara global.
"Hari ini kami meluncurkan Unilever Muslim Center Of Excellent sebagai wujud keseriusan kami dalam melahirkan produk dan program yang sesuai dengan kebutuhan umat muslim Indonesia dan dunia," kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti dalam Peluncuran Unilever Muslim Center Of Excellent secara virtual, Jakarta, Kamis (8/4).
Dia membeberkan alasan Indonesia menjadi basis lokasi UMCE. Menurutnya, Indonesia merupakan market dan memiliki konsumen yang beragam, dinamis dan bertumbuh signifikan. UMCE ini pun akan menaungi Halal Collaboration Hub sebagai pusat inovasi produk yang sesuai dengan dinamika kebutuhan masyarakat muslim Indonesia.
Dalam pengoperasiannya, Halal Collaboration Hub ini akan berkolaborasi dengan 6 pusat riset Unilever global dan para civitas akademika dalam dan luar negeri.
"Halal Collaboration Hub ini akan berkolaborasi dengan pusat riset Unilever global," kata Ira.
Ira berjanji perusahaannya akan memaksimalkan kapasitas teknologi dan inovasi Unilever secara global dengan konsep kerja phisical digital hub. Cara ini akan menciptakan akses informasi mulai dari pengembangan ide produk, pembuatan produk dan uji coba produk baru ke konsumen.
"Ini adalah cara untuk mengetahui apakah produk tersebut bisa menjawab kebutuhan konsumen agar inovasi yang dilahirkan selaras dengan kebutuhan masyarakat muslim," kata dia.
Cetak Biru Pengembangan Produk
Adanya fasilitas ini, Ira meyakini akan mampu melahirkan cetak biru pengembangan produk yang bermanfaat bagi negara lain. Sekaligus untuk mendorong ekspor Indonesia ke negara lain.
"Kami percaya kita bisa menjadi pusat ekonomi muslim dunia dengan pemberdayaan masyarakat muslim di Indonesia," katanya.
Maka dari itu, Unilever Indonesia lewat UMCE akan berbagi peran dengan pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan komunitas muslim yang lebih baik dan sejahtera.
"Kami harap kolaborasi ini bisa memperkuat masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berkiprah ke global," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Lima Program Bakal Dijalankan dari Kolaborasi Unilever-NU
Unilever Indonesia telah merealisasikan berbagai program yang melibatkan Pesantren sejak 2019.
Baca SelengkapnyaUnilever Gelontorkan Dana Rp1,5 Miliar Via Lazismu, Untuk Apa?
Dalam upaya membantu, Unilever Indonesia menyumbangkan donasi senilai Rp1,5 miliar melalui Lazismu.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumsel Siapkan 1.000 Sertifikasi Halal Gratis Bagi UMKM
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak kedua di dunia dengan 86,7% populasi beragama muslim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Unilever Indonesia Resmi Tunjuk Benjie Yap Jadi Presiden Direktur, Ini Dia Sosoknya
keputusan tersebut disebabkan Benjie Yap telah mencatat capaian yang mengesankan, termasuk pada saat duduk sebagai CEO Unilever Filipina.
Baca SelengkapnyaFOTO: Berbagi Berkah Ramadan, Unilever Indonesia dan Baznas Gelar Buka Puasa Akbar di Masjid Istiqlal
Lebih dari 5.000 paket makanan buka puasa dibagikan gratis kepada ribuan jemaah Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaPameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMenteri Teten Minta Aturan UMKM Wajib Sertifikasi Halal Ditunda, Ini Alasannya
Dia tidak yakin UMKM bisa memiliki sertifikat halal hingga 17 Oktober 2024. Karena saat ini hanya bisa disertifikasi dakam setahun 200 produk.
Baca Selengkapnya