Uni Eropa kaji bebas visa untuk turis Indonesia
Merdeka.com - Uni Eropa tengah mengkaji kemungkinan bebas visa untuk wisatawan Indonesia. Ini dalam rangka menggenjot kunjungan wisatawan Asia, terutama Indonesia.
"Visa dikeluarkan sangat cepat, memang ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Bebas visa sedang dalam pembahasan," kata Duta Besar Uni Eropa Vincent Guerend, Jakarta, Rabu (6/4).
Guerend mengungkapkan, tahun lalu, terdapat 360 ribu kunjungan wisatawan Indonesia. Targetnya, kunjungan bisa meningkat 11 persen tahun ini.
"Kami yakin akan naik tahun ini karena pertumbuhan kelas menengah yang tinggi."
Di sisi lain, Guerend mengungkapkan, sedikitnya satu juta warga Uni Eropa berminat melancong ke Indonesia setiap tahun. Untuk itu, pihaknya mendorong Indonesia memercepat pembangunan infrastruktur
"Kami mendukung upaya pemerintah dalam hal pengembangan infrastruktur. Kami tahu butuh dukungan transportasi untuk mencapai destinasi-destinasi wisata di Indonesia)."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.
Baca SelengkapnyaBabak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca SelengkapnyaDalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaMarak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia
Baca SelengkapnyaSampai tanggal 24 April 2024, tercatat sudah ada 75.572 visa jemaah haji reguler yang terbit.
Baca SelengkapnyaSelama musim Lebaran di Indonesia, ada sejumlah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang indah dan menakjubkan bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca Selengkapnya