Ungguli Tokopedia dan Lazada, Shopee Jadi E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara
Merdeka.com - Tidak bisa dipungkiri jika saat ini e-commerce telah menjelma sebagai salah satu motor penggerak utama transformasi menuju ekonomi digital. Hal tersebut disebabkan e-commerce berhasil menghadirkan beragam daya tarik, seperti pengalaman belanja online menyenangkan, promosi menarik, hingga jutaan varian produk.
Mengenai hal ini, Shopee berhasil menunjukkan perkembangan dramatis di pasar e-commerce kawasan Asia Tenggara. Meski harus bersaing dengan Lazada dan Tokopedia yang tercatat telah lebih dulu masuk ke pasaran, tapi salah satu bagian dari Sea Group ini berhasil menunjukkan perkembangan dramatis di pasar e-commerce Asia Tenggara.
Sebagai bukti, data dari sebuah perusahaan app analysis bernama AppAnnie menyebutkan jika Shopee sukses menduduki peringkat paling atas sebagai aplikasi belanja online yang paling banyak diunduh, disusul Lazada di posisi kedua. Fakta tersebut makin diperkuat berkat adanya data hasil ulasan Tech in Asia yang mengonfirmasi dominasi Shopee di pasaran.
Sepak terjang Shopee yang luar biasa di Asia Tenggara tersebut tentu saja berkat dukungan dari adanya aplikasi Shopee versi lokal di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, dan Filipina. Hal ini cukup berbeda dengan konsep one-app milik Lazada yang memiliki satu aplikasi yang digunakan di berbagai negara berbeda.
Shopee memang memiliki peran penting dalam peningkatan nilai ekonomi digital di sektor e-commerce. Sebagai salah satu dari tiga perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara, dilaporkan jika Shopee telah mengalami kenaikan GMV (Gross Merchandising Value) hingga 153%. Pada periode tersebut, total adjusted income-nya mencapai 71,2 juta USD, jauh lebih tinggi ketimbang angka yang tercatat di kuartal ketiga tahun 2017.
Bila diestimasi, nominal GMV yang berhasil diraih Shopee berada di kisaran 6,9 miliar USD hingga 7,3 miliar USD, sepertiga dari estimasi total GMV e-commerce yang dilaporkan oleh Google dan Temasek Holdings. Raihan ini pun sejalan dengan banyaknya konsumen yang memilih menggunakan smartphone untuk berbelanja online.
Seiring perkembangan masyarakat yang semakin melek teknologi, persaingan industri e-commerce di Asia Tenggara pun kian memanas. Meski begitu, prestasi berhasil unjuk gigi di tangga persaingan tahun 2018 dengan menyalip Lazada dan Tokopedia. Shopee memanfaatkan celah yang ada dengan memulai pendekatan pada konsumen lewat mobile apps.
Berkat strategi tersebut, Shopee terus mengibarkan kiprah baik dalam ombak persaingan e-commerce di Asia Tenggara, terlebih lagi di Indonesia. Sebagai gambaran, saat momen Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) pada tanggal 12 Desember 2018 lalu, Shopee sukses memecahkan rekor dengan mencatat lebih dari 12 juta transaksi di tujuh negara. Catatan tersebut tentu menjadi bukti jika Shopee telah mengalami perkembangan yang amat pesat.
(mdk/wnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tokopedia VS Shopee “Duel” Sengit di Industri E-commerce, yang Lain Minggir Dulu
Persaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca SelengkapnyaBiar Makin Seru! Akhir Pekan bersama Penawaran dan Keseruan Spesial di Puncak Promo Terbesar Shopee 11.11 Big Sale
Shopee menawarkan deretan promo terbesar akhir tahun seperti Gratis Ongkir RP0 Sepuasnya, Shopee Live Diskon Murah 24 Jam dan Big Flash Sale Setiap Jamnya.
Baca SelengkapnyaGaransi Bebas Pengembalian dari Shopee, Kini Jadi Mudah Kembalikan Barang Ketika Berubah Pikiran
Tingkatkan pengalaman belanja online, Shopee luncurkan inovasi Garansi Bebas Pengembalian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Info untuk UMKM: Urus Sertifikat Halal Kini Bisa di Platform Shopee
Mulai 3 April, para penjual di Shopee bisa mulai mendaftarkan sertifikasi halal untuk produknya melalui fitur seller center yang terintegrasi dengan Si Halal.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hebat Gudang Lazada di Cengkareng Diduga Akibat Korsleting
Gudang milik perusahaan e-commerce Lazada mengalami kebakaran hebat.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaCatat! Ini Informasi Penting untuk Penjual Terkait Garansi Bebas Pengembalian
Shopee telah meluncurkan program terbaru "Garansi Bebas Pengembalian".
Baca SelengkapnyaSepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaDukung Brand Lokal untuk Go Digital, Begini Langkah yang Dilakukan Lazada dan AHA Commerce
Lazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca Selengkapnya