UKM bakal dilibas pasar bebas ASEAN
Merdeka.com - Pengusaha Hary Tanoesoedibjo, mensinyalir sektor usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia bakal terkena dampak dari pasar bebas ASEAN yang berlaku pada tahun mendatang. Pemerintah, perlu memberikan perlindungan pada sektor ini. "Pasar bebas itu harusnya untuk menengah atas. Untuk usaha kecil mikro tetap harus diproteksi," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/9).
Dia menegaskan para pengusaha UKM belum mumpuni dalam menghadapi pasar bebas. UKM di Indonesia masih belum siap secara edukasi, pengalaman, modal, serta jaringan. Sedangkan industri menengah ke atas siap secara modal dan pendidikan. "Pasar bebas bukan berarti dibuka seluas-luasnya mulai dari ujung sampai ujung terbuka. Pasti ada batasnya," jelas dia.
HT menegaskan pengusaha Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan ASEAN Economic Community (AEC) 2015, karena pasar terbesar ada di negara kita sendiri. "Kita seharusnya percaya diri, lebih mengenal pasar kita sendiri. Hanya kita harus lebih mengenal, harus lebih baik dalam government, marketing, organisasi dan sebagainya."
Serbuan Asing dalam pasar Indonesia, tidak perlu banyak dikhawatirkan. Sebab, sebelum adanya AEC 2015, asing sudah menjamah Indonesia. "Kita tidak boleh underestimate. Kita harus memperbaiki terus supaya kita bisa bersaing dengan baik," kata dia.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR
Pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca SelengkapnyaDorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaSanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca Selengkapnya