Turunkan harga gas, pemerintah akan pangkas PNBP dari 77 perusahaan
Merdeka.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, mengungkapkan tengah mengkaji pemangkasan besaran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari 77 perusahaan penghasil gas. Hal ini untuk menekan biaya produksi sehingga harga gas bisa lebih murah.
"Kita coba turunkan PNBP-nya. PNBP itu kecil, kisaran USD 0,7 per MMBTU. Kita (PNBP) di bawah USD 1," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (27/12).
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan beberapa industri yang menjadi target penurunan harga gas antara lain baja, keramik dan pupuk.
"Kita itu membahas kemungkinan penurunan harga gas. Tapi untuk beberapa industri. Tapi penurunan itu hanya bisa dilakukan dengan mengurangi biaya sehingga perlu hitung-hitungan," kata Menko Darmin.
Menko Darmin meminta kepada Kementerian Perindustrian untuk menghitung penerimaan negara jika penurunan itu dilakukan. "Jadi tadi kita minta perindustrian menghitung kalau itu diturunkan, benefitnya berapa," ujarnya.
Sebelumnya, Arcandra mengakui pemerintah masih mencari formula tepat untuk menurunkan harga gas di Indonesia. Pemerintah ingin harga gas bisa diterima oleh industri hilir, namun tidak mematikan industri hulu migas.
"Kami di ESDM mencoba menurunkan harga gas di hulu. Tapi kalau terlalu rendah juga akan membunuh bisnis gas di hulu. Nah kita mau seimbang antara hulu dan hilir ini."
Harga gas saat ini yang masih ada di kisaran USD 11 per MMBTU diakui Arcandra banyak dikeluhkan oleh pelaku industri. Namun, dia menegaskan pemerintah tidak bisa menetapkan harga gas yang terlalu rendah, sebab berpotensi merugikan industri hulu migas.
"Fertilizer company datang bilang tolong buat gas hulu USD 3, tapi bagaimana? Kita tidak bisa itu kenyataannya," katanya.
Oleh karena itu, dia meminta pihak industri bersabar agar pemerintah bisa mencari win-win solution dari persoalan harga gas ini.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaPanen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaTuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru
Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca Selengkapnya