Tumbuh 238 Persen, Laba BRIsyariah Kuartal III 2020 Capai Rp190,5 Miliar
Merdeka.com - PT Bank BRIsyariah Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada triwulan III 2020, sebesar 238 persen menjadi Rp190,5 miliar. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan triwulan III-2019.
"Peningkatan laba bersih BRI Syariah di triwulan III 2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediasi yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana," kata Direktur Utama BRI Syariah, Ngatari, dalam siaran persnya, Jakarta, Senin (26/10).
Di sisi aset, BRIsyariah mencatatkan capaian sebesar Rp56 triliun pada periode yang sama. Meningkat 51,4 persen dibandingkan triwulan III-2019.
Hal yang sama juga terjadi pada pembiayaan dan dana murah yang mengalami peningkatan. Sampai triwulan III-2020 BRIsyariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp40 triliun. Tumbuh mencapai 57,9 persen (yoy).
Pertumbuhan pembiayaan ini ditopang segmen Ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal. Secara rinci, pada triwulan III 2020, komposisi pembiayaan konsumer menjadi yang dominan dalam penyaluran pembiayaan di BRIsyariah.
Pembiayaan konsumer ini menjadi salah satu fokus penyaluran pembiayaan BRIsyariah karena memiliki risiko yang rendah. Sebab, kata Ngatari, pembiayaan konsumer ini berdasarkan asset based (KPR) dan Salary Based (pembiayaan multi guna).
Total pembiayaan konsumer yang disalurkan BRI Syariah hingga triwulan III 2020 mencapai Rp12,2 triliun atau tumbuh sebesar 53,77 persen (yoy). Sementara itu, pembiayaan mikro BRIsyariah juga memberikan kontribusi besar terhadap total pembiayaan di BRIsyariah. Penyaluran pembiayaan mikro BRIsyariah tercatat sebesar Rp10,9 triliun, tumbuh sebesar 185 persen (yoy).
Pembiayaan KUR yang masuk di segmen mikro mencatat pertumbuhan positif. Penyaluran KUR BRI Syariah di bulan September 2020 telah mencapai 95% dari target total di tahun 2020.
"Total target KUR BRI Syariah di tahun 2020 adalah Rp4,5 triliun. Alhamdulillah di bulan September 2020 kami telah menyalurkan Rp4,3 triliun. Artinya hampir tercapai 100% dari target," kata Ngatari.
Selain itu Dana Pihak Ketiga (DPK) BRIsyariah juga tumbuh 72,7 persen. Dalam penghimpunan dana, BRI Syariah fokus dalam meningkatkan dana murah (CASA).
Pada triwulan III 2020, BRIsyariah mampu meningkatkan CASA sebesar 135 persen (YoY). Peningkatan CASA ini bertujuan agar BRIsyariah dapat mengendalikan biaya dana (Cost of Fund).
"Dana Pihak Ketiga meningkat ditopang oleh pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) sejalan dengan strategi pengendalian beban biaya dana. Peningkatan dana murah yang mencapai mendorong penurunan biaya dana atau cost of fund," kata Ngatari.
Genjot Kredit Lewat Digitalisasi
Digitalisasi menjadi kunci BRI Syariah dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan. Dalam hal ini, pihaknya menyalurkan pembiayaan lewat aplikasi i-Kurma.
BRIsyariah mengoptimalkan i-Kurma sebagai langkah transformasi digital dalam proses pembiayaan. Ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja BRIsyariah. Apalagi mengingat tenaga pemasar pembiayaan dimungkinkan untuk bekerja secara efektif dan efisien di tengah adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi corona.
Selain penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu BRIsyariah juga ditunjuk menjadi salah satu bank penyalur dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Hingga pertengahan bulan Oktober 2020 BRI Syariah telah menyalurkan sekitar Rp449,9 miliar kepada 6.169 nasabah. Penyaluran diarahkan kepada sektor usaha produktif.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka pembayaran klaim dan manfaat BRI Life meningkat 10,59 persen dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim per Desember 2022.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya