Merdeka.com - Toshiba Corporation menargetkan penjualan hingga USD 7 miliar atau setara Rp 83,6 triliun (kurs Rp 11.960 per USD) per tahun. Guna mencapai target ini korporasi raksasa asal Negeri Sakura tersebut akan menggelontorkan dana investasi USD 1 miliar atau Rp 11,9 triliun (kurs Rp 11.960 per USD) untuk kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Presiden dan CEO Toshiba Hisao Tanaka, dalam lawatannya ke Jakarta, meyakini kemampuan pihaknya dalam bidang teknologi infrastruktur dapat membantu menciptakan masa depan Indonesia lebih baik.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menjadi tantangan bersama baik pemerintah maupun swasta. Pasalnya, fenomena ini tentu berdampak antara lain pada permintaan penyediaan kapasitas listrik yang stabil, kemacetan, dan kebutuhan akan peningkatan fasilitas layanan kesehatan dan pencegahan bencana.

"Toshiba memiliki teknologi dan tenaga ahli yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan keamanan, ketentraman, dan kenyamanan untuk kehidupan masyarakat Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis pada merdeka.com di Jakarta, Kamis (25/9).

Toshiba, lanjutnya, sejauh ini ikut berkontribusi dalam sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. Proyek tersebut antara lain sistem pembangkit listrik tenaga air di Indonesia pada tahun 1974, empat pembangkit listrik tenaga panas bumi salah satunya di Tanjung Jati B yang merupakan pembangkit listrik tenaga panas bumi berbahan bakar batubara.

33 Unit turbin elektrik-air untuk 11 pembangkit listrik tenaga air. Serta, proyek Unit 1 Patuha, pembangkit listrik tenaga panas bumi yang sekarang masih dalam tahap pembangunan di Jawa Barat.

"Toshiba belum lama ini juga mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan proyek besar, yakni memasok turbin dan generator uap panas bumi untuk proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla, salah satu pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di dunia yang sekarang masih dalam tahap pembangunan di Tapanuli Utara," jelasnya.

Selain itu, Tanaka menambahkan Toshiba juga telah membuka perusahaan baru di Tanah Air yaitu PT. Toshiba Asia Pacific Indonesia di mana akan mulai beroperasi pada bulan Oktober 2014. Dia yakin perusahaan anyar ini mampu berkontribusi menyediakan sistem infrastruktur.

Tanaka menegaskan pentingnya Asia Tenggara dan Indonesia bagi Toshiba. Sebab, Asia Tenggara sudah lama menjadi lokasi yang strategis sebagai pusat produksi untuk bisnis utama Toshiba. Indonesia menjadi daya tarik tersendiri karena pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pasar konsumennya yang besar.

"Indonesia juga merupakan lokasi yang penting bagi pusat produksi kami. Kami juga telah mendirikan pabrik mesin cuci terbaru kami di sini dan telah mempekerjakan 1.700 karyawan. Lokasi produksi kami di Batam memproduksi pembaca barcode, terminal POS dan printer untuk bisnis, dan sekarang ini telah memiliki 2.000 karyawan," tuturnya.