Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pemerintah China melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (loan agreement) pembangunan ruas tol Cisumdawu, seksi I, Cileunyi-Rancakalong senilai Rp 2,23 triliun.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi mengakui salah satu tantangan yang bakal dihadapi kontraktor adalah ruas struktur jalan tol seksi I yang cukup rumit karena berbentuk simpang susun atau intrechange.

"Yang critical, yang menentukan waktu secara keseluruhan adalah di intrechange Cileunyi. Desainnya cukup rumit, dan cara pengerjaan," ungkapnya di Kantor Bina Marga, Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).

Meski demikian, dia menjamin bahwa pembangunan simpang susun Cileunyi tidak akan terlalu memberatkan, mengingat sudah ada proyek sejenis yang dikerjakan sebelumnya, yaitu Simpang Susun Semanggi.

Diketahui pembangunan tol Cisamdawu dibagi ke dalam 6 seksi. Ada pun seksi I dan II akan dikerjakan oleh Pemerintah.

Arie menyampaikan, untuk pembangunan seksi II dibagi dalam 2 tahap. Ada pun pembangunan seksi II, tahap pertama telah selesai 100 persen sedangkan pembangunan seksi II, tahap kedua sedang dalam progres.

"Tahap kedua (Seksi II) sedang berlangsung di lapangan, sedang ada pembangunan terowongan sepanjang 400 meter," tandasnya.