Merdeka.com - Bukalapak menyadari dalam tatanan kebiasaan baru (new normal), belanja online menjadi salah satu aspek penting dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun hal ini tentunya harus diimbangi dengan peningkatan prinsip kehati-hatian terhadap upaya tindak kriminal di dunia maya. Sebab, meningkatnya transaksi online berpotensi memicu terjadinya cyber crime yang mengancam pengguna.

Sebagai tindak preventif, marketplace lokal ini pun meluncurkan protokol keamanan yang dinamakan 4 AMAN 5 Sempurna. Melalui protokol ini diharapkan masyarakat selaku pengguna dapat menyadari bahwa pentingnya keamanan saat bertransaksi online.

"Keamanan seluruh pengguna Bukalapak akan terus menjadi prioritas kami. Selain senantiasa memperkuat sistem cyber security secara menyeluruh untuk memastikan data-data pengguna aman dari penyalahgunaan. Kami juga berharap para pengguna dapat bekerja sama dengan kami dengan cara menerapkan upaya pencegahan. Salah satunya lewat protokol 4 Aman 5 Sempurna ini," ujar CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, dalam pernyataannya, Senin (3/8).

Menurut Rachmat, protokol ini dapat dengan mudah diingat dan diterapkan oleh pengguna sebagai langkah pencegahan. Mengingat hanya terdiri dari 5 tips mudah, yaitu Antisipasi, Menjaga Kerahasiaan, Atur Ulang Password Berkala, Nyalakan TFA dan gunakan aplikasi terupdate, serta yang terakhir hubungi BukaBantuan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan saat bertransaksi.

Keamanan Digital Tak Kalah Penting dari Kesehatan

Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Slamet Uliandi menyatakan, bahwa seiring dengan meningkatnya kegiatan masyarakat di kanal digital, potensi naiknya tindak kejahatan di dunia maya juga turut naik.

Maka dari itu, selama masa kebiasaan baru ini masyarakat di harapkan tak terfokus untuk menjaga kebersihan dan jaga jarak dengan orang lain semata. Namun, juga penting juga untuk jaga jarak dengan cyber fraudster dan hacker.

"Caranya dengan mengaktifkan TFA/dua langkah verifikasi pada setiap akun yang dimiliki. Serta tidak mudah percaya kepada orang lain yang meminta kode OTP dengan berbagai macam kedok," tegasnya.

Lebih jauh, Slamet juga mengumumkan bahwa Bareskrim Polri terus bekerja sama dengan penyedia platform digital. Kerjasama ini senantiasa mengutamakan perlindungan data pengguna. "Namun, dari pihak pengguna juga diimbau untuk menerapkan protokol keamanan cyber (4 Aman 5 Sempurna)," ujar dia.